Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Stevanus Sanu, Remaja 16 Tahun Korban Kebakaran Mal Klender 1998

Kompas.com - 19/05/2023, 09:51 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Air mata seketika berlinang saat Maria membenarkan kabar tersebut kepada teman-temannya. Lantunan doa di dalam rumah bertembok biru muda itu nyaring terdengar.

Jenazah Stevanus tak pernah ditemukan

Lusa setelah berangkat ke Mal Yogya Plaza Klender seorang diri, Maria beserta umat Gereja bergegas ke Polsek Duren Sawit untuk melaporkan Stevanus yang belum pulang usai peristiwa kebakaran tersebut.

Maria saat itu mendapatkan arahan dari petugas kepolisian untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Pasalnya, para korban kebakaran Mal Yogya Plaza Klender sudah dievakuasi di sana.

Jantung berdetak begitu cepat. Maria dan keluarga yang ditemani tetangga melesat ke RSCM. Di sana, kantong-kantong mayat berjejer selayaknya sembako yang hendak dibagikan.

Satu per satu kantong itu di buka dan bau gosong menyeruak.

Tetapi, mereka tidak mengenali. Pasalnya, wajah dan tubuh para korban sudah tidak seperti sediakala. Bahkan, ada yang sudah menjadi tulang.

Meski sudah dalam keadaan pasrah, mereka masih penasaran, mencoba mengingat pakaian yang terakhir dipakai Stevanus.

Tetapi, Maria tidak sadar anaknya itu menggunakan pakaian apa. Terlebih, mayat sudah gosong akibat kobaran api di Mal Plaza Klender.

"Akhirnya, hari Senin jenazah dikubur secara massal di TPU Pondok Ranggon. Sampai hari ini, Oma tidak tahu makam Stevanus yang mana," kata Maria sambil menyeka air mata.

Tak terima Stevanus dianggap ikut menjarah

Tragedi Kebakaran Mal Klender 1998 setidaknya memakan korban jiwa hingga 488 orang.

Tragedi Kebakaran itu tak bisa dipisahkan dari kerusuhan Mei 1998 yang meruntuhkan rezim Soeharto.

Pada 15 Mei 1998, ratusan warga menjarah pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Klender, Jakarta Timur, itu karena diprovokasi oleh sekelompok pria.

Ketika para warga sedang sibuk mengambil barang-barang, tiba-tiba di dalam mal sudah dipenuhi dengan kepulan asap yang sangat tebal.

Namun, Maria tidak terima saat Stevanus disebut sebagai salah satu orang yang menjarah Mal Plaza Klender.

Maria menganggap Stevanus adalah korban dan anak yang belum cukup umur. Ia yakin Stevanus pergi ke mal itu karena rasa ingin tahu yang tinggi, bukan untuk melakukan penjarahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com