Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Stevanus Sanu, Remaja 16 Tahun Korban Kebakaran Mal Klender 1998

Kompas.com - 19/05/2023, 09:51 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Sesampainya di sana, segala akses masuk tertutup.

Hiruk-pikuk Pasar Perumnas seketika berubah menjadi kesibukan yang tidak biasa.

Tidak sedikit orang berbondong-bondong membawa kulkas, lemari, kipas angin, hingga kasur.

Baca juga: Han dan Kisah-kisah Pilu Saksi Kerusuhan Jakarta Mei 1998: Saat Penjarahan hingga Pembakaran Melanda

Kondisi itu membuat Maria cemas dengan keberadaan Stevanus walau Pasar Perumnas dan Mal Yogya Plaza Klender berbeda tempat dengan jarak 6 kilometer.

Maria pun bergegas pulang karena tersiar kabar terjadi kerusuhan di sepanjang Jalan Teratai Putih Raya.

Dengan perasaan panik, Maria yang sudah lebih dulu ditinggal suami untuk selama-lamanya ini pulang ke rumah.

Ia tidak berani melewati Jalan Teratai Putih Raya dan memilih akses gang sempit.

"Kondisinya saat itu seperti mau perang saja. Semua gang dipalang dengan pot atau kayu-kayu agar para penjarah tidak masuk wilayah perumahan. Toko-toko di Jalan Teratai Putih Raya seketika tutup. Pokoknya, sudah seram, ya mencekam," ungkap Maria menggambarkan kondisi saat itu.

Tiba di rumah, Maria semakin panik karena Stevanus tidak kunjung pulang.

Tetapi, ia tetap mencoba berpikir positif dan masih yakin anaknya akan pulang.

Baca juga: Paguyuban Mei 98 Doa Bersama dan Aksi Tabur Bunga di Mall Klender

Matahari dari arah Barat mulai terbenam dan petang berganti malam.

Tetapi, batang hidung Stevanus tidak juga terlihat. Maria juga sudah mendapatkan kabar Mal Yogya Plaza Klender dibakar.

Di tengah perasaan gelisah ini, Maria tetap berpikir positif Stevanus bakal pulang ke pelukan keluarga. Ia kemudian memutuskan pergi menjalankan ibadah doa rosario.

Sebelum doa rosario dijalankan, Maria bertukar cerita dengan temannya.

Salah satu temannya berkata, 'Anak aku naik metromini dan diturunkan di Kebon Singkong. Akhirnya dari Kebon Singkong jalan kaki sampai rumah'.

Ya, transportasi umum saat itu menghindari titik-titik kerusuhan. Sementara, jarak Kebon Singkong ke Perumnas Klender berkisar 9 kilometer.

"Lalu Oma bilang, 'itu Stevanus, anak aku belum pulang sampai sekarang'. Jadi, saling cerita. Akhirnya, enggak konsentrasi berdoa karena membicarakan kebakaran Mal Yogya Plaza Klender. 'Mal sudah dibakar, kerusuhan di mana-mana'. Ya sudah, akhirnya Oma pulang," ucap Maria.

Baca juga: Reformasi 98 dan Beragam Agenda yang Belum Tercapai

Hari selanjutnya, Maria juga belum melihat Stevanus berada di rumah.

Ia hanya berpikir, mungkin saja dia jalan kaki mengingat tidak ada transportasi umum pada saat itu.

Tetapi, kabar tentang Stevanus tidak kunjung pulang nyatanya sudah tersiar di wilayah Perumnas Klender.

Berangkat dari kabar itu, tidak sedikit umat gereja bergegas ke rumah Maria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com