Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengap dan Ngos-ngosan, Sejumlah Penumpang Buka Masker Saat Naik Tangga Stasiun Cakung

Kompas.com - 19/05/2023, 12:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang membuka masker yang dikenakan saat naik tangga untuk masuk Stasiun Cakung via Jalan Raya Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Sebagai informasi, akses masuk dari Jalan Raya Stasiun Cakung hanya berupa tangga biasa, tidak dilengkapi lift. Lift hanya tersedia di akses masuk stasiun via Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Penumpang harus menapaki 45 anak tangga untuk sampai di jembatan Stasiun Cakung.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat (19/5/2023) pagi, tidak hanya anak muda yang memasuki area stasiun via Jalan Raya Stasiun Cakung.

Baca juga: Tersiksa Saat Menapaki Anak Tangga Stasiun Cakung...

Ada pula penumpang lanjut usia (lansia) dan ibu-ibu yang membawa barang atau anak-anak melewati akses masuk itu.

Di antara mereka, terdapat sejumlah penumpang yang tidak menggunakan masker saat menapaki satu per satu anak tangga menuju jembatan Stasiun Cakung.

Seorang ibu mulanya menggunakan masker. Namun, di tengah perjalanan, ia merasa pengap sehingga menurunkan maskernya ke dagu.

Walaupun ibu itu sudah membuka masker, tarikan napasnya masih cepat. Ia ngos-ngosan. Meski demikian, ibu itu tetap melanjutkan perjalanan menuju jembatan sebelum turun lagi ke area peron.

Baca juga: Setiap Hari Lansia Kesulitan Naik Tangga Stasiun Cakung, Ini Terlalu Curam...

Ada pula seorang lansia yang menurunkan masker hingga menutupi mulut saja, sedangkan hidungnya terlihat. Ia langsung menghirup udara dalam-dalam dan melanjutkan perjalanan.

Dengan kaki gemetar, lansia itu menapaki tangga sambil memegang sisi kanan tangga. Setibanya di atas jembatan, ia kembali membetulkan masker yang dikenakan.

Sementara itu, penumpang lainnya sengaja melepaskan masker. Ada pula yang belum memakai masker setibanya di stasiun.

Di sisi lain, ada juga penumpang yang tetap menggunakan masker. Mereka tampak terengah-engah.

Seorang perempuan bahkan menapaki tiap anak tangga dengan berlari karena takut ketinggalan kereta. Setibanya di atas jembatan, perempuan itu langsung menyeka keringat sambil berjalan cepat menuju gerbang masuk peron stasiun.

Akses yang lebih manusiawi

Stasiun Cakung memiliki dua akses masuk, yakni via Jalan Raya Stasiun Cakung dan Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Akses masuk yang dianggap lebih manusiawi adalah via Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Sebab, akses masuk itu dilengkapi lift berkapasitas empat orang. Lift ini lokasinya berada di belakang tangga dan di seberang minimarket.

 

Kendati demikian, tidak semua orang memilih masuk Stasiun Cakung lewat Jalan I Gusti Ngurah Rai.

"Dari rumah saya, untuk ke Jalan I Gusti Ngurah Rai itu saya memutar sekitar 10 kilometer, bahkan lebih jauh. Paling dekat emang akses sini (Jalan Raya Stasiun Cakung)," ucap penumpang bernama Siti (40) di lokasi.

Siti tidak menampik, masuk stasiun lewat Jalan I Gusti Ngurah Rai memang lebih menghemat tenaga. Namun, ia enggan memutar demi menghemat waktu menuju Stasiun Cakung.

"Capek sih naik tangga, cuma lumayan untuk olahraga jantung, jadinya enggak apa-apa, asal enggak terlalu diforsir. Pelan aja, bisa istirahat dulu juga di sini (jembatan stasiun)," terang Siti.

"Cuma ya emang di sini (akses masuk via Jalan Raya Stasiun Cakung) harusnya emang pakai lift atau eskalator supaya lebih gampang untuk yang lansia dan penyandang disabilitas," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com