Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2023, 14:40 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga ikut meramaikan kirab atau arak-arakan tim nasional (timnas) sepak bola U-22 di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).

Kebanyakan dari mereka sengaja hadir untuk merasakan euforia kemenangan "Garuda Muda" yang memenangi medali emas pada SEA Games 2023 di Kamboja.

Albert (25), salah satunya. Dia sengaja datang ke Bundaran HI untuk melihat langsung suasana kedatangan anggota timnas.

Baca juga: Diduga Mencopet, Tiga Orang Ditangkap pada Momen Kirab Juara Atlet Indonesia

"Karena sudah menunggu sekian lamanya, ya. 32 tahun buat kemenangan," ujar Albert.

Meski cukup puas atas kemenangan itu, Albert berpesan kepada anggota timnas untuk jangan terlalu berbangga diri.

"Karena ini masih di level ASEAN bukan Asia. Nanti kita bisa buktikan lagi di Piala Asia di Qatar tahun depan," tutur dia.

Albert juga berharap anggota Timnas U-22 dapat terus maju dan memperkuat mental mereka.

"Maju terus jangan kendor. Diperketat latihannya, dikuatin lagi mentalnya. Kalau bisa bilang, ASEAN bukan level kita lagi," imbuh Albert.

Baca juga: Ikut Arak-arakan Timnas U-22, Erick Thohir: Ayo Bangkitkan Sepak Bola Indonesia!

"Sekarang kita harus punya pola pikir ke depan kalau kita harus taklukin Asia," lanjut dia.

Warga lain bernama Adi (49) datang bersama anaknya Oshean (11).

Mereka datang untuk melihat langsung para anggota timnas yang telah bertanding merebut kemenangan.

"Ini Oshean mau lihat kiper Nando Ari. Saya sih mau liat Rizky Ridho," ujar Adi.

Keduanya menikmati konvoi yang digelar sejak sekitar pukul 08.00 WIB pagi.

Baca juga: Diiringi Kembang Api dan Flare, Warga Sambut Timnas U-22 di Bundaran HI

"Heboh banget tadi, keren dan melebihi ekspektasi. Soalnya ini baru SEA Games, gimana kalau Piala Dunia?" tutur Ari lagi

Atas kemenangan ini, Ari berharap kemenangan timnas U-22 di SEA Games 2023 bisa jadi batu loncatan untuk pertandingan selanjutnya.

"Semoga enggak jadi yang terakhir. Amazing banget, bangga," pungkas dia.

Sama seperti Adi dan anaknya, Bara (37) juga memiliki keinginan untuk bisa melihat langsung anggota timnas sepak bola U-22 Indonesia.

"Mau lihat kemenangan mereka yang dirayakan di negeri kita. Saya dari dulu nonton SEA Games pengen lihat sepak bola kita menang, tapi baru sekarang," kata Bara.

Baca juga: Senyum Tipis Pemain Timnas Indonesia Saat Terima Bucket Bunga dari Warga

Ekspektasinya terpenuhi saat melihat langsung arak-arakan "Kira8 7uara". Sebab, semua orang yang hadir juga menantikan kemenangan ini.

"Jadinya semua menyambut dengan gembira, ikut senang," sambung dia.

Bara berpesan agar anggota Timnas U-22 dapat terus bersemangat karena masih berusia muda.

"Jangan sampai turun performanya. Biasanya pemain kita kalau euforia terlalu tinggi malah nantinya performanya turun," tutur dia

"Saya harap bisa stabil malah ditingkatkan lagi," lanjut Bara.

Untuk diketahui, kegiatan kirab atau arak-arakan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut kepulangan skuad "Garuda Muda" usai sukses meraih mendali emas dalam SEA Games 2023 di Kamboja.

Baca juga: Banyak Pengendara Tak Gunakan Helm Saat Ikuti Arak-arakan Timnas U-22

Para pemain timnas sepak bola U-22 akan memulai arak-arakan dari Gedung Kemenpora, lalu menuju Bundaran HI melalui Jalan Sudirman-Thamrin.

Dari Bundaran HI, rombongan akan berputar arah untuk menuju lokasi terakhir, yakni area VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wadah bagi masyarakat untuk memberikan dukungan secara langsung kepada para pemain timnas sepak bola Indonesia U-22.

Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengungkapkan, arak-arakan para pemain digelar sebagai bentuk penghormatan atas medali emas yang diraih.

"Ini medali emas yang sudah lama sekali ditunggu, yakni 32 tahun. Setelah terakhir kita merebutnya di SEA Games Manila, Filipina tahun 1991," kata Arya dalam keterangannya, Kamis (18/5/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PSI DKI: Kami Belum Tentukan Sikap

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PSI DKI: Kami Belum Tentukan Sikap

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD DKI Berharap Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Wakil Ketua DPRD DKI Berharap Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Megapolitan
Terkait Kasus KDRT Ibu dari 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Baru Periksa Kakak Korban

Terkait Kasus KDRT Ibu dari 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Baru Periksa Kakak Korban

Megapolitan
Dishub DKI Targetkan 70 ETLE Tambahan Selesai Dipasang 31 Desember

Dishub DKI Targetkan 70 ETLE Tambahan Selesai Dipasang 31 Desember

Megapolitan
Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa dan Ancaman Serius 'Suicide Epidemic'

Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa dan Ancaman Serius "Suicide Epidemic"

Megapolitan
Emak-emak Pakai Toga bak Wisudawan di Cempaka Putih, Rayakan Kelulusan 'Sekolah Lansia'

Emak-emak Pakai Toga bak Wisudawan di Cempaka Putih, Rayakan Kelulusan "Sekolah Lansia"

Megapolitan
Polisi Duga Jenazah 4 Anak di Jagakarsa Sudah Tewas Lebih dari 3 hari

Polisi Duga Jenazah 4 Anak di Jagakarsa Sudah Tewas Lebih dari 3 hari

Megapolitan
Siswa SD yang Kakinya Diamputasi karena Kanker Tulang Sempat Sedot Cairan Paru-Paru

Siswa SD yang Kakinya Diamputasi karena Kanker Tulang Sempat Sedot Cairan Paru-Paru

Megapolitan
Lapas Kelas II A Tangerang Bentuk Tim Khusus Buru Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur

Lapas Kelas II A Tangerang Bentuk Tim Khusus Buru Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur

Megapolitan
Polisi Akan Periksa Kondisi Kejiwaan Ayah Terduga Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Polisi Akan Periksa Kondisi Kejiwaan Ayah Terduga Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Kualitas Cabai Terkadang Jelek, padahal Harga Naik Jadi Rp 100.000 Per Kg

Pedagang Keluhkan Kualitas Cabai Terkadang Jelek, padahal Harga Naik Jadi Rp 100.000 Per Kg

Megapolitan
Ayah di Jagakarsa Diduga Lakukan Pembunuhan Berencana pada 4 Anaknya, Pakar: Harus Dihukum Mati

Ayah di Jagakarsa Diduga Lakukan Pembunuhan Berencana pada 4 Anaknya, Pakar: Harus Dihukum Mati

Megapolitan
Yenny Wahid Selipkan Pesan Pilih Ganjar-Mahfud Saat Hadiri Hadiri Istigasah di Depok

Yenny Wahid Selipkan Pesan Pilih Ganjar-Mahfud Saat Hadiri Hadiri Istigasah di Depok

Megapolitan
Tahanan yang Kabur dari Lapas Kelas II A Tangerang Baru Dititipkan Kurang dari Sebulan

Tahanan yang Kabur dari Lapas Kelas II A Tangerang Baru Dititipkan Kurang dari Sebulan

Megapolitan
Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Naik ke Penyidikan

Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com