Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2023, 11:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga terduga copet ditangkap massa setelah kepergok saat beraksi pada momen Kirab Juara para atlet Indonesia di Jalan Gerbang Pemuda, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (19/5/2023) pagi.

Ketiga pria yang diduga copet itu ditangkap warga tepat di depan Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan di Gedung Televisi Republik Indonesia (TVRI).

"Iya (ada tiga orang). Dua orang (ditangkap) di Kemenpora. Satu orang di TVRI," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol M Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat (19/5/2023).

Namun, Kukuh belum merinci soal kronologi pasti pencopetan itu, termasuk barang bukti yang diamankan.

Baca juga: Diiringi Kembang Api dan Flare, Warga Sambut Timnas U-22 di Bundaran HI

Menurut Kukuh, saat ini ketiga terduga copet itu sudah diamankan di Polsek Tanah Abang untuk diperiksa lebih lanjut.

"Belum tahu (soal barang bukti yang didapat) ini sudah diamankan di Polsek sedang diinterogasi oleh anggota," kata Kukuh.

Adapun video penangkapan terduga copet itu beredar di media sosial. Salah satunya akun Instagram @lensa_berita_jakarta.

Meski tak terlihat sosok terduga copet, namun sejumlah warga berusaha mendekati pelaku.

Namun mereka diadang oleh petugas keamanan.

Baca juga: Teriakan Champione Sambut Timnas U-22 di Gedung Kemenpora, Begini Kemeriahannya

Para atlet Indonesia yang juara di SEA Games 2023 mengikuti kirab atau arak-arakan mengelilingi sejumlah jalan dan lokasi di Ibu Kota pada, Jumat (19/5/2023) pagi.

Pasukan Indra Sjafri itu tiba di depan Gedung Kemenpora sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka berdiri di atas bus transjakarta tingkat yang memiliki atap terbuka.

Massa langsung memenuhi badan jalan demi menyambut skuad Garuda.

"Champione, champione," pekik massa pendukung.

Bus sempat tak dapat melaju karena massa tumpah ruah di depannya.

Massa berjingkrak-jingkrak sembari meneriakkan kata yang berarti pemenang. Beberapa di antaranya tampak sambil mengibarkan bendera merah putih.
Baca juga: Senyum Tipis Pemain Timnas Indonesia Saat Terima Bucket Bunga dari Warga

Sementara di atas bus, Witan Sulaeman dan kawan-kawannya kegirangan. Mereka melambaikan tangan ke arah massa sambil mengepalkan tangan ke udara serta berteriak "terima kasih".

Seluruh pemain timnas juga terlihat mengalungkan medali emas di lehernya.

Untuk diketahui, capaian tim Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja dipastikan melampaui target perolehan medali. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pasukan Merah Putih membawa pulang sedikitnya 69 medali emas. 

Kontingen Indonesia pun terpacu dan termotivasi hingga akhirnya mampu melampaui target medali dengan total jumlah  perolehan 276 medali dengan rincian 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu.

Ini merupakan pencapaian SEA Games terbaik dalam enam edisi SEA Games terakhir. Sejak SEA Games 2013, perolehan medali emas Indonesia tak pernah menyentuh angka 80. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

Megapolitan
4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

Megapolitan
Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Megapolitan
Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Megapolitan
Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Megapolitan
Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Megapolitan
Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Megapolitan
Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com