Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Buktikan Tetangga Tak Bangun Fondasi, Pemprov DKI Terbitkan 3 Rekomendasi

Kompas.com - 30/05/2023, 11:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) Jakarta Selatan memanggil Ami (53) selaku pemilik rumah di bilangan Kebon Baru, Tebet pada Senin (29/5/2023).

Ami dipanggil untuk dimintai keterangan soal penyebab tembok rumahnya yang nyaris roboh.

Saat dihubungi Kompas.com, Ami mengaku diajak berdiskusi kurang lebih selama 90 menit.

Ia mengutarakan berbagai bukti yang menunjukkan bahwa sang tetangga, Abdurrahman, tak membangun fondasi di belakang huniannya.

"Hasil rapat kemarin, dari pihak saya maupun Suku Dinas Citata Jakarta Selatan bersepakat bahwa tidak ada fondasi yang dibangun di lahan Pak Abdurrahman," ujar dia Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Pemilik Rumah di Tebet Tunjukkan Bukti Tetangganya Tak Bangun Fondasi, Hanya Tumpuk Batu Kali sampai Tinggi

Adapun bukti yang dibawa Ami di hadapan Suku Dinas Citata Jakarta Selatan adalah lampiran foto terkini penampakan tembok belakang rumah.

Wanita yang sehari-harinya membuka usaha catering itu memang sengaja membobol tembok  rumahnya yang sudah retak guna membuktikan dirinya tak berbohong.

"Perbedaan ketinggian lahan kami dengan Pak Abdurrahman sekitar tiga meter. Kami sudah buktikan hanya ada tumpukan batu tanpa semen setinggi 1,9 meter dan tumpukan puing berupa beling setinggi satu meter," beber Ami

"Lalu apa sisanya? Hanya tumpukan tanah dan sekali lagi jelas tak ada fondasi," tegas dia.

Berdasarkan fakta yang ada, Suku Dinas Citata Jakarta Selatan, lanjut Ami, bakal memberikan tiga opsi kepada Abdurrahman.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tuduhan Tak Bangun Fondasi hingga Bikin Rusak Rumah Tetangga

Pertama, sang tetangga bisa membangun fondasi berbentuk trapesium dengan menggunakan batu dan sesuai kaidah yang benar.

Kalau tidak ingin membangun fondasi berbentuk trapesium, Abdurrahman juga bisa membangun dinding beton sebagai penahan tanah yang diuruk di atas lahannya.

Terakhir, fondasi bisa dibuat di lahan belakang rumah Ami asalkan sang tetangga mau membeli lahan tersebut.

"Dari tiga opsi itu, saya yang jelas enggak mau opsi yang terakhir. Kalau dibangun di lahan saya, nanti jadi sempit, meski Pak Abdurrahman harus menebus tanah saya," tutur Ami.

"Saya condong yang pertama karena itu lebih aman dan saya yakin kalau itu dibangun semua permasalahan ini bisa selesai," tutup dia.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tak Bangun Fondasi, Tetangganya: Jujurlah, Jangan Tutup-tutupi

Sebagai informasi, tembok belakang rumah Ami mulai retak-retak semenjak sang tetangga menguruk tanah setinggi tiga meter di belakang rumahnya.

Masalah ini sebenarnya sudah sempat dimediasi oleh pihak Kelurahan Kebon Baru, tetapi mediasi buntu karena Abdurrahman bersikukuh pihaknya telah membangun fondasi.

Semesta yang tak mendukung akhirnya memaksa Ami untuk mengambil resiko. Ia menjebol tembok rumahnya secara vertikal pada awal Mei lalu.

Benar saja, ketika dibobol dan dilihat secara seksama, tidak ada fondasi yang terbangun di lahan belakang rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com