Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 06:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga korban penggusuran pada masa pemerintahan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini tinggal di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Warga yang tadinya tinggal di Kalijodo, Pasar Ikan, Penjaringan, Waduk Pluit, Pinangsia, Ancol, Sumur Baru, dan Kolong Tol Pluit itu diboyong ke Rusun Marunda dengan janji pemenuhan hak dasar mereka.

Rusun yang terdiri dari 26 blok hunian itu memang dipenuhi beragam fasilitas penunjang, seperti area pertokoan, lahan parkir, rumah ibadah, hingga sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).

Dicky (65), warga Rusun Marunda yang berprofesi sebagai pelaut, sempat mengaku kualitas hidupnya meningkat sejak pindah dari Tanjung Priok ke Rusun Marunda.

“Saya senang tinggal di sini. Air bersih, hedung saya di B1 juga yang paling bersih. Transportasi sekarang mudah karena ada bus transjakarta,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2017) silam.

Baca juga: Ini Upaya Pengurus Alirkan Air Bersih ke Seluruh Penghuni Rusunawa Marunda

Banyak korban gusuran seperti Dicky bersedia pindah ke Rusun Marunda dengan harapan bisa tinggal secara layak di tempat baru.

Namun, harapan itu tampaknya semakin lama semakin memudar seiring munculnya krisis air di Rusun Marunda.

Penghuni bernama Rahmat (38) mengatakan bahwa krisis air ini rutin terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

Namun, krisis yang terjadi di tahun 2023 ini adalah krisis terparah. Warga kekurangan air sejak sebelum bulan Ramadhan tahun ini.

"Kalau yang terparah ya baru tahun ini. Kalau yang sebelumnya, sebentar tapi normal lagi," ujar Rahmat saat dihubungi, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Pengelola: Rusunawa Marunda Alami Krisis Air Bersih sejak 3 Tahun Lalu

Menurutnya, air hanya mengalir satu kali dalam sehari. Krisis ini setidaknya terjadi di lima tower yang ada di Rusun Marunda.

“Saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil," imbuh Rahmat.

PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki ke lokasi untuk mendistribusikan air sebagai solusi jangka pendek. Sebanyak 10 truk air dikirim setiap harinya.

Namun, diperlukan solusi jangka panjang agar masalah krisis air ini tidak terjadi berkepanjangan.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

Megapolitan
Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Megapolitan
Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Megapolitan
Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban 'Bullying' Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban "Bullying" Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Megapolitan
Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Megapolitan
Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Megapolitan
Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Megapolitan
Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Megapolitan
Jenazah 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Jenazah 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Jenazah Perempuan Terlakban di Cikarang Timur Dijemput Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Jenazah Perempuan Terlakban di Cikarang Timur Dijemput Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Jembatan Otista Bogor Dibuka Pertengahan Desember, Tunggu Hasil Uji Kendaraan Berat

Jembatan Otista Bogor Dibuka Pertengahan Desember, Tunggu Hasil Uji Kendaraan Berat

Megapolitan
Kronologi Lansia di Ciracas Kena Hipnotis dan Kehilangan Rp 69 Juta, Bermula dari Tepukan di Bahu

Kronologi Lansia di Ciracas Kena Hipnotis dan Kehilangan Rp 69 Juta, Bermula dari Tepukan di Bahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com