Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sebulan Lebih, Sopir Mobil Ekspedisi Penabrak Pengendara Motor di Slipi Masih Buron

Kompas.com - 03/06/2023, 18:47 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih memburu Sukron, sopir mobil boks perusahaan ekspedisi yang menabrak Achmad Fauzan Anggara (39) hingga tewas di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

Kasat Lantas Polres Jakarta Barat Kompol Maulana Karepesina mengatakan, pihaknya kini terus berupaya untuk menangkap pelaku.

"Iya, pelaku belum didapat. Sudah dilakukan upaya-upaya terus," kata Maulana melalui pesan singkat, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Pria Ditabrak Mobil Boks Ekspedisi hingga Tewas di Slipi, Perusahaan Tawarkan Ganti Rugi Rp 10 Juta

Dia menyampaikan, penyidik telah mencari keberadaan Sukron ke sejumlah tempat, termasuk Cakung dan Bekasi. Polisi juga sudah memasukkan Sukron dalam daftar pencarian orang (DPO).

"(Kendalanya) belum ada info terkait pelaku ada di mana. Kalau ada informasi A1 (terpercaya), pasti sudah dilakukan upaya (penangkapan) paksa," papar Maulana.

Diberitakan sebelumnya, tabrakan terjadi ketika Achmad hendak berangkat kerja dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menuju Meruya, Selasa (25/4/2023).

Menurut Tsalisa Nur Aini (35), istri Achmad, suaminya ditabrak mobil boks sekitar pukul 05.15 WIB. Mobil boks yang dikendarai Sukron tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan, lalu menabrak motor korban.

"Dia hilang kendali, sopirnya sih bilang ke kami remnya blong, tapi belum bisa dibuktikan, diduga kan ini rem blong," ujar Tsalisa kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Anaknya Tabrak Pengendara Motor di Slipi, Ayah Pelaku Malah Bawa Kabur Uang Kompensasi

Setelah menabrak, Sukron ikut membawa korban ke Rumah Sakit Pelni. Kala itu, Tsalisa dihubungi pihak rumah sakit pada pukul 09.00 WIB. Suaminya sudah dipasang gips.

Lalu, sekitar pukul 17.58 WIB, Achmad dinyatakan meninggal dunia.

"Saat itu sopir masih ada, saya masih ngobrol sama sopir di dalam IGD. Sopir masih minta maaf dan juga datang ke rumah, datang menyelawat, nguburin, datang ke pemakaman," jelas dia.

Dalam kondisi berkabung, ayah Sukron ikut hadir dan meminta anaknya tak dipenjara. Namun, Tsalisa bersikukuh memproses peristiwa yang merenggut nyawa suaminya itu ke kepolisian.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Wisatawan dan ABK Berhasil Dievakuasi

Sepekan berselang, pihak perusahaan datang bersama ayah Sukron ke kediaman Tsalisa dan menawarkan kompensasi sebesar Rp 10 juta.

"Dia bilang, 'Bu, ini dari perusahaan, biar cepat aja prosesnya, tolong diterima'. Terus aku jawab, 'Ini apa-apaan? Enggak sopan. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kita ngobrol-ngobrol sama pengacara saya'," kata Tsalisa menirukan percakapannya kala itu.

Tsalisa lantas menolak uang tersebut. Tsalisa menyebutkan, uang Rp 10 juta itu kemudian dibawa kabur oleh ayah Sukron.

"Jadi perusahaan enggak datang dengan pemilik perusahaannya ke rumah, tapi mengutus orang. Ternyata sama si ayahnya Sukron, (uang) dibawa kabur selepas aku bilang, 'Udah bawa Rp 10 jutanya, aku pengin ngobrol di polisi'," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com