JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, disebut membuat permukiman di sekitarnya terendam banjir ketika hujan deras melanda.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli.
Taufik mengaku mendapatkan informasi soal banjir ini langsung dari warga yang tinggal di sekitar Stasiun LRT Velodrome.
"Kebetulan itu dapil saya, ada keluhan warga. Sebelum Velodrome ada stasiun LRT, daerah situ enggak banjir. Tapi sesudah ada stasiun, katanya ada banjir," ujar Taufik dalam rapat bersama PT LRT Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Butuh Anggaran Rp 5,3 Triliun
Kepada Taufik, warga mengeluh jika tiang-tiang penyangga jalur dan stasiun LRT Velodrome mengurangi daya serap air, sehingga membuat area permukiman terendam banjir.
"Jadi, tiang-tiang Stasiun LRT Velodrome menjadi tersangka terjadinya banjir," kata Taufik.
Taufik mengaku sudah pernah menyampaikan keluhan warga kepada pihak Kecamatan Rawamangun dan Kelurahan Jati.
Namun, warga belum mendapatkan solusi dari pemerintah untuk mengatasi banjir.
Baca juga: Heru Budi: LRT Jakarta Itu Proyek Strategis Nasional, Harus Jalan!
Untuk itu, Taufik meminta agar PT LRT Jakarta menindaklanjuti keluhan warga dengan mendalami penyebab banjir di permukiman kawasan Stasiun LRT Velodrome.
"Saya sudah ngomong ke camat, lurah, segala macam. Nanti cuma dilihat persisnya seperti apa. Mungkin ada kajian dari LRT," ungkap Taufik.
"Tapi LRT memang perlu membuka diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan dampak lingkungan sekitar," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.