Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, "Ma, Saya Enggak Kuat..."

Kompas.com - 07/06/2023, 15:45 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Melan (43) menceritakan pembicaraan terakhir dengan anaknya, Nayla Armia Putri (17), yang merupakan salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret 2023.

Percakapan itu terjadi dua pekan setelah kebakaran. Melan saat itu tengah menemani Nayla yang terbaring lemas di rumah sakit akibat mengalami luka bakar.

"(Nayla) sampai enggak kuat di rumah, dua minggu dirawat di (RS) Pertamina. 'Ma, saya enggak kuat, Ma'. Dia ngomong begitu, masih ngobrol sama saya," kata Melan sambil menyeka air mata dalam jumpa pers di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: 3 Bulan Tragedi Berlalu, Pemerintah Belum Tuntaskan Masalah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Walau tidak tega dan tidak kuat melihat kondisi sang anak, Melan tetap berusaha menyemangati Nayla agar terus bertahan.

"Saya semangati terus, 'Kamu harus kuat, kamu punya iman, kamu harus kuat ya'," tutur Melan.

Namun, Sang Pencipta berkehendak lain. Nayla pun berpulang.

Melan menceritakan, kebakaran Depo Pertamina Plumpang merembet begitu cepat ke permukiman warga. Saat itu, Melan tengah berada di dalam rumah bersama keluarganya.

"Saya enggak tahu bahwa di luar ada bau, tapi lama-lama baunya menyengat. Saya pikir sebelah rumah ada yang benerin rumah seperti mengecat, saya pikir gitu," ucap Melan.

Baca juga: Isak Tangis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ceritakan 5 Anggota Keluarga yang Terbakar Hidup-hidup

Namun, bau menyengat itu sangat mengganggu. Tiba-tiba salah satu anak Melan berteriak, "Ma, bau, Ma!".

Sontak, anggota keluarga Melan semuanya keluar rumah. Melan dan yang lain terkejut melihat jalanan sangat sepi karena tetangga sudah menyelamatkan diri masing-masing.

"Semua lari menyelamatkan diri masing-masing. Anak saya (bilang), 'Ma, tolong Eyang bawa pergi'. saya pikir semuanya sudah pergi," kata Melan.

"Saya bawa motor, ibu saya, bapak saya, saya, sama anak saya. Mungkin enggak muat. Nah, saya pikir ikut, tahu-tahunya dia (Nayla) sudah pingsan. Ada yang lihat (pingsan) di depan gapura, cuma sudah enggak keburu lagi," ucap Melan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com