JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang beraktivitas di Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu (11/6/2023), merasa kualitas udara di DKI Jakarta sedang memburuk.
Bunga (35) misalnya. Pengunjung CFD ini merasa udara Jakarta pagi tadi tidak begitu bersih. Padahal kata dia, sudah bebas kendaraan bermotor.
"Cuma polusi masih terasa, mungkin karena lagi ngebangun (pembangunan) atau dari beberapa bus transjakarta yang lewat, entahlah." ujar Bunga kepada Kompas.com.
Selain itu, beberapa waktu terakhir, ia juga merasa tenggorokannya lebih sering gatal, disertai rasa mengganggu pada hidung.
Baca juga: Ini yang Terjadi jika Tubuh Menghirup Udara dengan Kualitas Buruk
"Walaupun kita enggak sakit, cuma kalau lagi jalan enggak pakai masker, pasti ada ngerasa sesuatu yang agak ngeganggu tenggorokan, jadi kering, terus hidung sama ngupil jadi kotor," ujar Bunga sambil tertawa kecil.
Hal serupa juga dirasakan Putri (28). Pengunjung CFD dari kawasan Klender di Jakarta Timur ini mengaku hidungnya juga sering gatal dan cepat kotor.
"Hidung sampai berdarah, saking panasnya kali ya, kalau lagi ngorek upil, akhir-akhirnya ini ada flek darah dikit," ujar Putri dalam kesempatan serupa.
Tak hanya Bunga dan Putri, Nova (28) juga merasakan hal serupa saat ikut CFD pagi tadi.
"Jujur karena tahu kualitas udara buruk, tadi aku CFD sambil pakai masker, kemaren sempat enggak enak tenggorokan juga," ucap Nova.
Begitu pula dengan Henti (51), wanita asal Kebayoran ini mengaku bersin beberapa kali saat sedang berlari di CFD.
"Akhir-akhir ini sering pilek, radang, anak mantu di rumah sering batuk pilek, tadi saya malah sering bersin di jalan, padahal jarang bersin," ujar dia di lokasi.
Baca juga: Kawasan Industri di Wilayah Penyangga Perburuk Kualitas Udara Jakarta
Diberitakan sebelumnya, kualitas udara Jakarta akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Hal itu juga diakui oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sub Koordinator Kelompok Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rahmawati menyatakan kondisi ini terjadi karena wilayah Indonesia, khususnya DKI, memasuki musim kemarau.
"Secara periodik kualitas udara di Jakarta akan mengalami peningkatan konsentrasi polutan udara ketika memasuki musim kemarau, yaitu bulan Mei hingga Agustus," ujar Rahmawati dikutip Kompas.com, Kamis (8/6/2023).
Rahmawati memaparkan, peningkatan konsentrasi polutan di Jakarta sudah terlihat sejak April 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.