Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Bayar Tagihan meski Krisis Air Bersih, Emak-emak Rawa Badak Utara: Belum untuk Biaya Sekolah Anak...

Kompas.com - 12/06/2023, 11:23 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di RT 010/RW 02 Kelurahan Rawa Badak Utara, Habibah (53) mengaku selalu bayar tagihan per bulan PAM Jaya meski air bersih di wilayahnya tidak layak.

Oleh karena itu, Habibah yang baru saja ditinggal suaminya pada Maret 2023 ini mengeluhkan besaran biaya yang dikeluarkan per bulan, padahal pemasukannya tidak seberapa.

"Belum biaya sehari-hari. Sebenarnya untuk bayar per bulan enggak cukup, kan masih ada anak yang sekolah, satu," kata Habibah saat berbincang dengan Kompas.com pada Senin (12/5/2023).

Baca juga: Krisis Air Bersih di Rawa Badak Utara, Warga Sampai Kesulitan Mandikan Jenazah

Ibu empat orang anak ini kini hanya bisa mengandalkan pemasukan per bulan dari berjualan di depan rumah. Ia tidak tahu lagi mencari uang dari mana.

"Apalagi anak sekolah swasta. Ini saja kemarin ujian saja duit. Swasta kan semesterannya harus bayar," tutur Habibah.

Sebelumnya, Habibah bercerita, ia dan keluarga kebingungan saat salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.

Sebab, mereka harus memandikan jenazah suami Habibah di tengah krisis air bersih.

"Ya sedih, Mas. Posisi bingung mau bagaimana? Kan sulit air bersih. Jad, mau memandikan jenazah enggak ada air, susah," kata Habibah.

Baca juga: Hampir 2 Tahun Krisis Air Bersih, Warga Rawa Badak Utara Tetap Bayar Tagihan Per Bulan

Saat itu, untungnya keluarga dan warga yang lain saling membantu. Mereka mencari penjual air bersih yang biasa masuk ke jalan-jalan kecil.

Terpaksa, Habibah harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli 12 jeriken air bersih agar pendamping hidupnya layak dikebumikan menurut ajaran Islam.

Dia menjelaskan, warga setempat sudah beberapa kali melaporkan tentang permasalahan krisis air ini.

Hanya saja, tidak ada tindak lanjut oleh PAM Jaya. Air hanya mengalir di waktu tertentu.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Rawa Badak Utara, Warga Sampai Beli Air ke Kelurahan Lain

Kualitasnya pun tidak layak dikonsumsi karena kotor, bau, asin, dan berminyak.

"Orangnya nengok (ke sini) doang. Ya sudah, enggak ada perbaikan. Enggak ada (tindak lanjut). Ya kalau ada perubahan, enggak seperti ini (masih mati), air bakal mengalir. Ini kan enggak berubah," ungkap Habibah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com