Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Wedding Organizer, Calon Pengantin Ini Terpaksa Menikah dengan Budget Minim

Kompas.com - 14/06/2023, 15:17 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan berinisial M (29) harus menelan kekecewaan lantaran rencana pernikahan dengan menyewa wedding organizer (WO) pilihannya harus kandas.

Pemilik WO bernama Rina Rahmadi Project itu diduga menghilang usai korban mentransfer uang sebesar Rp 25 juta.

Alhasil, M harus mengganti jasa WO dan menekan biaya seminimal mungkin untuk menangani pernikahannya yang akan digelar pada 4 November 2023 mendatang.

"Mau enggak mau ganti WO lain, meskipun nyesek banget ya. Tapi mau gimana lagi, alhasil kami harus press budget (pernikahan)," kata M saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Curhat Calon Pengantin Ditipu Wedding Organizer, Pelaku Menghilang Setelah Ditransfer Rp 25 Juta

M dengan sang calon suami berencana menikah di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

Pasangan ini awalnya sepakat untuk menggunakan jasa WO Rina Rahmadi Project lantaran tergiur dengan konsep pernikahan yang ditawarkan pelaku.

Kala itu, teman M memilih jasa WO yang sama dan acaranya berjalan lancar.

"Saya melihat dari teman yang memakai dekorasi dia, dan bagus serta sesuai dengan tema saya dan calon suami inginkan yaitu rustic decor. Setelah saya tanya-tanya pun harganya affordable, sesuai budget," ucap M.

Dia lantas mencari tahu lebih lanjut soal WO tersebut.

Di tengah pencarian itu, M menemukan bahwa Rina telah menyewakan jasa dekorasi pernikahan kepada salah satu artis di Tanah Air.

Setelah bertemu, Rina pun menyebut dirinya sebagai pegawai artis itu.

"Setelah saya cek pun tidak ada review negatif di Google, benar-benar enggak ada sama sekali," papar M.

"Teman saya yang pakai (WO) dia juga beres dan fine-fine aja, makanya saya memutuskan pakai WO tersebut," kata dia lagi.

Baca juga: Calon Pengantin Ini Tak Curigai WO yang Diduga Menipunya: Tak Ada Review Negatif

Setelah itu, M dan pasangannya menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku untuk down payment atau DP pada Agustus 2022.

Hingga kini, uang yang telah disetorkannya mencapai Rp 25 juta dari total Rp 47 juta yang harus dibayarkan.

"Wedding saya baru akan dilaksanakan di 4 November 2023 nanti, tapi uang saya yang sudah masuk ke beliau senilai Rp 20 jutaan dari total Rp 47 juta," ujar M.

Namun, sepekan terakhir sang pemilik WO tak bisa dihubungi. Bahkan M mendengar kabar bahwa Rina dibawa ke kantor polisi.

"Terakhir kami transfer itu di tanggal 26 Mei 2023, dan terakhir kemarin Jumat 9 Juni, saya WhatsApp sudah ceklis satu dan dapat kabar beliau bermasalah bahkan sudah dibawa ke Polsek Pasar Minggu," ungkap M.

Baca juga: Saat MAN 1 Bekasi Tertipu EO Study Tour, Panitia: Awalnya Manis, Ternyata Beracun...

Sementara itu, dia mengetahui pemilik WO melakukan tindak penipuan usai menghubungi fotografer yang disebut akan bekerja di pernikahannya.

M bahkan menghubungi pihak katering, dan terungkap bahwa pelaku memiliki utang sebesar Rp 350 juta.

"Setelah saya cek ke fotografer yang katanya nanti akan saya pakai, si fotografer tersebut katanya sudah lama enggak kerja sama-sama WO-nya. Nah dari situ lah semua terbongkar," tutur M.

M menyampaikan, bukan hanya dirinya yang menjadi korban dugaan penipuan oleh Rina.

Dia mendapat kabar bahwa beberapa korban lain juga mengalami hal serupa. Menurutnya, korban lain mengalami kerugian antara Rp 20 juta sampai Rp 50 juta.

"Dari Rp 20 juta baru dikembalikan Rp 3 juta setelah didatangi ke rumahnya. Si WO tersebut hanya janji-janji aja, bahkan sudah sampai tanda tangan (di atas) materai, ada juga korbannya yang mencapai (kerugian) Rp 50 juta," jelas dia.

Baca juga: Kronologi Guru Privat Diculik Mantan Pacar di Padang, Korban Digendong Masuk ke Mobil

Sejauh ini, M baru berupaya mendapatkan kejelasan soal uangnya dengan menghubungi pelaku.

Namun, dikarenakan pelaku sulit untuk dihubungi, M berniat melaporkan kasus dugaan penipuan yang menimpanya kepada kepolisian.

"Ada (rencana lapor polisi), masalahnya saya susah payah banget ngumpulin uang Rp 25 juta itu bersama calon suami saya, dan kok tega-teganya ya apalagi setelah saya mendapat kabar enggak enak ini," ujar M.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com