Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silang Pendapat soal Video Kaesang Siap Menjadi "Depok Pertama", Rilis Produk atau Komunikasi Politik?

Kompas.com - 15/06/2023, 11:08 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Video Kaesang Pangarep yang menyatakan siap untuk hadir menjadi "Depok Pertama" mendatangkan teka-teki.

Pasalnya, pernyataan yang disampaikan oleh Kaesang di dalam video tersebut dinilai ambigu atau tak jelas ke mana arahnya.

Hal tersebut membuat pengamat politik menyampaikan pendapat yang berlawanan satu sama lain.

Diduga ingin rilis produk

Baca juga: Pernyataan Kaesang Siap Hadir Jadi Depok Pertama Dinilai Ambigu, Pengamat: Jangan-jangan Mau Launching Produk

Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya meragukan pernyataan yang disampaikan oleh Kaesang.

Menurut perspektif Yunarto, video itu bukanlah hal yang menunjukkan kepastian Kaesang bakal maju sebagai calon wali kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2024.


Jika dilihat secara cermat, kata Yunarto, Kaesang menggunakan kata 'Depok Pertama' yang dibumbui sudah direstui oleh keluarga seakan ini video politik.

Ia menduga, apa yang dilakukan Kaesang itu bukan tidak mungkin sebagai sebuah gaya pemasaran atau marketing kontemporer yang memancing publik dan audiens dengan isu lain yang ujung-ujungnya merilis suatu produk.

"Penggunaan kata 'Depok Pertama' biasanya itu lebih mirip dengan istilah kalau orang mau buka cabang, entah itu restoran atau apa pun," ungkap Yunarto, dikutip dari Kompas TV dalam program Kompas Malam, Minggu (11/6/2023).

Melihat kesibukan Kaesang masih seputar dunia bisnis, Yunarto berujar bukan tidak mungkin hal yang sudah terlanjur ramai di publik dimanfaatkan untuk menjadi strategi pemasaran kontemporer.

Baca juga: Kaesang Disebut Sosok Impor yang Andalkan Popularitas, Pengamat: Ya Tentu Tonjolkan Itu

Sekalipun Kaesang memang benar ingin terjun dalam dunia politik, Yunarto berujar kemungkinan terbesar justru dia maju dalam Pilkada Solo atau Sleman sebagaimana yang pernah diungkapkan Kaesang secara eksplisit.

Komunikasi politik dan tes ombak elektabilitas

Terkait apa yang disampaikan Yunarto, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, memberi pandangan yang berbeda.

Efriza menilai video Kaesang yang mengaku siap menjadi "Depok Pertama" bukanlah sebuah komunikasi bisnis.

Ia menyebutkan, jika komunikasi bisnis, Kaesang dalam videonya bakal secara tidak langsung menyelipkan produk yang hendak dikenalkannya.

Contohnya, Kaesang mengenakan baju bergambar pisang atau baju olahraga.

Baca juga: Video Kaesang Depok Pertama Diyakini Tak Terkait Bisnis, Pengamat: Itu Tes Ombak Elektabilitas

"Kalau mau mem-branding, pasti dia (Kaesang) ada sesuatu yang ditawarkan dalam bentuk tidak langsungnya," tutur Efriza, melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com