JAKARTA, KOMPAS.com - Video Kaesang Pangarep yang menyatakan siap untuk hadir menjadi "Depok Pertama" mendatangkan teka-teki.
Pasalnya, pernyataan yang disampaikan oleh Kaesang di dalam video tersebut dinilai ambigu atau tak jelas ke mana arahnya.
Hal tersebut membuat pengamat politik menyampaikan pendapat yang berlawanan satu sama lain.
Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya meragukan pernyataan yang disampaikan oleh Kaesang.
Menurut perspektif Yunarto, video itu bukanlah hal yang menunjukkan kepastian Kaesang bakal maju sebagai calon wali kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2024.
Jika dilihat secara cermat, kata Yunarto, Kaesang menggunakan kata 'Depok Pertama' yang dibumbui sudah direstui oleh keluarga seakan ini video politik.
Ia menduga, apa yang dilakukan Kaesang itu bukan tidak mungkin sebagai sebuah gaya pemasaran atau marketing kontemporer yang memancing publik dan audiens dengan isu lain yang ujung-ujungnya merilis suatu produk.
"Penggunaan kata 'Depok Pertama' biasanya itu lebih mirip dengan istilah kalau orang mau buka cabang, entah itu restoran atau apa pun," ungkap Yunarto, dikutip dari Kompas TV dalam program Kompas Malam, Minggu (11/6/2023).
Melihat kesibukan Kaesang masih seputar dunia bisnis, Yunarto berujar bukan tidak mungkin hal yang sudah terlanjur ramai di publik dimanfaatkan untuk menjadi strategi pemasaran kontemporer.
Baca juga: Kaesang Disebut Sosok Impor yang Andalkan Popularitas, Pengamat: Ya Tentu Tonjolkan Itu
Sekalipun Kaesang memang benar ingin terjun dalam dunia politik, Yunarto berujar kemungkinan terbesar justru dia maju dalam Pilkada Solo atau Sleman sebagaimana yang pernah diungkapkan Kaesang secara eksplisit.
Terkait apa yang disampaikan Yunarto, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, memberi pandangan yang berbeda.
Efriza menilai video Kaesang yang mengaku siap menjadi "Depok Pertama" bukanlah sebuah komunikasi bisnis.
Ia menyebutkan, jika komunikasi bisnis, Kaesang dalam videonya bakal secara tidak langsung menyelipkan produk yang hendak dikenalkannya.
Contohnya, Kaesang mengenakan baju bergambar pisang atau baju olahraga.
Baca juga: Video Kaesang Depok Pertama Diyakini Tak Terkait Bisnis, Pengamat: Itu Tes Ombak Elektabilitas
"Kalau mau mem-branding, pasti dia (Kaesang) ada sesuatu yang ditawarkan dalam bentuk tidak langsungnya," tutur Efriza, melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).