Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Krisis Air, PAM Jaya Buat 11 Reservoir yang Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Kompas.com - 15/06/2023, 17:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya sedang membuat 11 reservoir komunal atau bak penampungan air yang ditargetkan semua akan rampung pada tahun ini.

Sejauh ini baru tiga bak penampungan air yang rampung dibuat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi krisis air bersih.

"Saat ini sudah ada 11 yang kita rencanakan, sudah ada tiga yang kita resmikan," ujar Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).

Arief mengemukakan, tiga reservoir komunal yang sudah selesai dibuat di antaranya berada di Marunda Kepu, Rorotan dan Duri Kosambi.

Baca juga: PAM Jaya Buat Reservoir Komunal untuk Atasi Krisis Air Bersih di Duri Kosambi

Adapun delapan reservoir yang belum dibuat di antaranya bakal ditempatkan di Cilincing, Jalan Raya STIP Marunda Makmur, Muara Baru Penjaringan, Tamansari, Kalideres, Tambora, Glodok, dan Kebon Kosong.

"Nanti insya Allah di Agustus, Kemerdekaan Republik Indonesia nanti kita akan banyak meresmikan yang seperti ini. Mudah-mudahan ini lagi dikejar terus (pembuatannya)," ucap Arief.

Arief mengatakan, PAM Jaya saat ini sedang mempercepat pembuatan reservoir komunal di kawasan Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan ke depan.

"Rusun Maruda yang sudah ditunggu-tunggu dan ini sudah dibangun hari ini nanti kemudian mudah-mudahan dua bulan kita selesai Insya Allah," ucap Arief.

Baca juga: PAM Jaya Bakal Bangun Reservoir Komunal untuk Tangani Krisis Air Bersih di Rawa Badak

Arief sebelumnya mengakui pembangunan resrvoir komunal untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, sempat mengalami kendala.

"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Arief mengatakan, permasalahan itu bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan penempatannya yang berada di Rusun Maruna.

"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan pak wali kota jakarta utara sudah kita jalani lagi tapi kita percepat," ucap Arief.

Namun, kata Arief, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa kerap terjadi. Namun persoalan itu segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.

"Ya namanya ini (pembangunan) ini. Jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com