JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya sedang membuat 11 reservoir komunal atau bak penampungan air yang ditargetkan semua akan rampung pada tahun ini.
Sejauh ini baru tiga bak penampungan air yang rampung dibuat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi krisis air bersih.
"Saat ini sudah ada 11 yang kita rencanakan, sudah ada tiga yang kita resmikan," ujar Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).
Arief mengemukakan, tiga reservoir komunal yang sudah selesai dibuat di antaranya berada di Marunda Kepu, Rorotan dan Duri Kosambi.
Baca juga: PAM Jaya Buat Reservoir Komunal untuk Atasi Krisis Air Bersih di Duri Kosambi
Adapun delapan reservoir yang belum dibuat di antaranya bakal ditempatkan di Cilincing, Jalan Raya STIP Marunda Makmur, Muara Baru Penjaringan, Tamansari, Kalideres, Tambora, Glodok, dan Kebon Kosong.
"Nanti insya Allah di Agustus, Kemerdekaan Republik Indonesia nanti kita akan banyak meresmikan yang seperti ini. Mudah-mudahan ini lagi dikejar terus (pembuatannya)," ucap Arief.
Arief mengatakan, PAM Jaya saat ini sedang mempercepat pembuatan reservoir komunal di kawasan Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan ke depan.
"Rusun Maruda yang sudah ditunggu-tunggu dan ini sudah dibangun hari ini nanti kemudian mudah-mudahan dua bulan kita selesai Insya Allah," ucap Arief.
Baca juga: PAM Jaya Bakal Bangun Reservoir Komunal untuk Tangani Krisis Air Bersih di Rawa Badak
Arief sebelumnya mengakui pembangunan resrvoir komunal untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, sempat mengalami kendala.
"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Arief mengatakan, permasalahan itu bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan penempatannya yang berada di Rusun Maruna.
"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan pak wali kota jakarta utara sudah kita jalani lagi tapi kita percepat," ucap Arief.
Namun, kata Arief, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa kerap terjadi. Namun persoalan itu segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.
"Ya namanya ini (pembangunan) ini. Jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.