Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Aspal Jembatan Akses Marunda yang Ambles Diprediksi Makan Waktu Seminggu

Kompas.com - 20/06/2023, 11:05 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Hendricot mengungkapkan, perbaikan aspal jembatan Jalan Akses Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, diprediksi memakan waktu satu minggu.

Hendricot menyampaikan ini setelah mendapatkan informasi dari Dinas Binas Marga DKI Jakarta mengenai perbaikan yang mulai dilakukan pada Senin (19/6/2023).

“Yang terinfo dari Bina Marga sekitar satu minggu," kata Hendricot saat ditemui Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Ketika Aspal Jembatan Jalan Akses Marunda Ambles dan Sebabkan Kemacetan Panjang

Oleh karena itu, Hendricot mengatakan, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Dinas Bina Marga DKI untuk menerapkan rekayasa lalu lintas.

"Kami bekerja sama kepolisian, Bina Marga, dan pihak KBN dengan merekayasa lalu lintas agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan mematuhi arahan dan rambu sementara agar pergerakan lalu lintas tetap bisa berjalan selama perbaikan jembatan," kata Hendricot.

Hendricot pun meminta maaf kepada para pengguna Jalan Akses Marunda atas terhambatnya arus lalu lintas imbas aspal ambles.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, mohon kerja samanya untuk keselamatan kita bersama," ungkap Hendricot.

Baca juga: Dinas Bina Marga Perbaiki Jalan Ambles di Jembatan Jalan Akses Marunda

Adapun aspal jembatan Jalan Akses Marunda ambles pada Sabtu (17/6/2023). Jembatan tersebut merupakan akses utama para pengguna jalan karena menghubungkan Bekasi dengan DKI Jakarta.

Akibatnya, kemacetan di kawasan itu pun tak terhindarkan.

Aspal yang ambles itu tepatnya berada di seberang PT KBN (Persero) Marunda. Akibat aspal ambles, jalan tersebut memiliki lubang cukup besar sehingga rangka besi di bawahnya terlihat.

Bagian jalan yang ambles itu ditutup dengan rerumputan. Di sekitarnya, diletakkan empat beton movable concrete barrier (MCB) sebagai penanda agar jalan ambles tak dilalui kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com