JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi ramainya keluhan calon mahasiswa baru (camaba) berkait uang kuliah tunggal (UKT), pihak Universitas Indonesia (UI) pun angkat bicara. Mereka menjamin tidak akan ada camaba yang tidak jadi kuliah di UI karena persoalan ekonomi.
"Perlu kami sampaikan komitmen UI selama ini adalah tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial," ucap Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia Amelita Lusia kepada Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Sebab, kata Amel, penetapan golongan UKT di UI dilakukan dengan pertimbangan berbagai variabel sosio-ekonomi dari penanggung biaya studi mahasiswa.
Baca juga: Curhat Maba UI Harus Bayar UKT Rp 15 Juta Per Semester: Mahal Banget, Akhirnya Banding
"Hal itu yang kami kedepankan dalam mekanisme penetapan tarif kuliah," tutur dia.
Data tentang kondisi sosio-ekonomi mahasiswa pun diperoleh dari mahasiswa itu sendiri.
Maka, ketika dirasakan perlu, UI akan melakukan verifikasi ke lapangan terhadap data yang disampaikan oleh mahasiswa.
Adapun selama ini, kata Amel, UI menerapkan biaya operasional pendidikan (BOP) berkeadilan yang terdiri dari 11 kelas UKT.
"Variabel-variabel yang digunakan, dibangun berdasarkan pengalaman panjang UI dalam menerapkan BOP berkeadilan dan BOP pilihan," ujar Amel.
Baca juga: Saat Mahasiswa Baru UI Mengeluh Soal Mahalnya Biaya UKT, Bingung Bayarnya sampai Ajukan Banding
Lalu, apabila mahasiswa bersangkutan merasakan ketidaksesuaian atas kelas UKT yang ditetapkan, tersedia dan telah diterapkan pula mekanisme untuk peninjauan kembali.
"Mahasiswa yang bersangkutan dapat menyampaikan perubahan atas data yang telah disampaikan, dan atau menyampaikan data baru untuk menjadi bahan pertimbangan," jelas dia.
Amel mengatakan, semua permintaan peninjauan kembali kelas UKT sedang diproses sebaik mungkin.
"Tentu saja, waktu untuk memproses bergiliran, tidak mungkin semua permohonan diproses pada hari pertama.
Baca juga: Banyak Mahasiswa Baru Mengeluh UKT Mahal, Ini Tanggapan Universitas Indonesia
Kami menyayangkan adanya pemberitaan yang menimbulkan keresahan dan persepsi yang salah, padahal proses reverifikasi sedang berlangsung," ujar dia.
Dengan begitu, sistem yang diterapkan ini sudah didesain sedemikian rupa. Sehingga UKT yang diberlakukan kepada setiap mahasiswa lebih sesuai dengan kemampuan sosio-ekonomi penanggung biaya pendidikannya.
"Semoga penjelasan ini memberikan gambaran tentang upaya yang dilakukan sebagai bentuk memegang komitmen UI yang saya sampaikan di awal tadi," ujar Amelita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.