Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Kapolda Metro Selidiki Sendiri Kasus Pembocoran Dokumen KPK, Sebut Tahu Betul Perkara Ini...

Kompas.com - 21/06/2023, 11:25 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembocoran dokumen rahasia negara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), statusnya sudah naik penyidikan oleh Polda Metro Jaya.

Dokumen yang diduga bocor merupakan penyelidikan kasus korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan, terdapat unsur pidana dalam kasus pembocoran ini.

"Memang setelah dilakukan pemeriksaan awal, kami memang sudah menemukan adanya peristiwa pidana," ujar Karyoto usai acara Bakti Sosial Polda Metro Jaya, Selasa (20/6/2023).

"Sehingga kami melakukan dengan surat perintah penyidikan," ujar dia.

Baca juga: Dokumen Penyelidikan KPK Bocor, Kapolda Metro: Kenapa Dewas Tak Klarifikasi ke Saya?

Karyoto mengatakan, untuk saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan dokumen.

"Untuk menuntaskan perkara ini tentunya kami sekarang baru pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan dokumen-dokumen. Secara detail kami belum bisa menceritakan," kata dia.

 

Kemungkinan bakal periksa Firli

Kata Karyoto, tak tertutup kemungkinan polisi akan memeriksa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terkait kasus kebocoran dokumen.

"Nanti kita lihat ke depan (buka peluang periksa Ketua KPK)," jelas Karyoto.

Soal adanya tersangka dalam kasus ini, Karyoto meminta menunggu proses penyidikan Polda Metro Jaya yang masih bergulir.

Namun, polisi masih terus menyelidiki bagaimana bisa dokumen negara yang bersifat rahasia bisa bocor ke pihak-pihak terkait.

Baca juga: Usut Kebocoran Dokumen KPK, Kapolda Metro: Saya Tahu Persis Perkara Itu

"Ya tunggu saja, karena itu sifatnya kami mendapatkan laporan dari direktur dengan satgas yang sudah dibentuk kemarin untuk menangani perkara ini," kata dia.

 

Nama Karyoto sempat terseret

Nama Karyoto disebut-sebut oleh Pelaksana harian (Plh) Dirjen Minerba yang juga Kepala Biro (Kabiro) Hukum Kementerian ESDM M Idris Froyoto Sihite.

"Ya, kalau itu bisa aja diuji, ya, karena saya tahu persis perkara itu, saya enggak akan cerita di sini ya," ujar Karyoto.

"Bahkan kalau boleh dibilang yang sedang menyelidiki adalah saya yang menyelidiki sendiri ya," tambah dia.

Namun, ia mengaku tak pernah kenal dengan Sihite.

Baca juga: Dewas KPK Sebut Kasus Kebocoran Dokumen Tak Cukup Bukti, Kapolda Metro: Mereka Soal Etik, Beda dengan Kami

Bahkan, Karyoto menegaskan tidak pernah bertemu dengan Sihite. 

"Saya tidak pernah kenal dengan Sihite, satu, saya tidak pernah kenal, mukanya saja saya tidak pernah tahu ya," ujar dia

"Cari hubungan-hubungan apa antara saya dengan Sihite, silakan aja," tambah dia.

Karyoto memastikan mengusut kasus kebocoran dokumen penyelidikan KPK itu meski Dewan Pengawas KPK menyatakan tak ada pelanggaran etik.

Sebab, perkara ini sangat menyita perhatian publik. Hal ini terlihat dari banyaknya laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya.

"Kami anggap perkara yang menyita banyak perhatian karena pelapornya banyak sekali, kan kami pertanggungjawaban kepada pelapor harus bicara apa," kata dia.

 

Kapolda Metro tahu persis kasus ini

Karyoto mengaku tahu persis soal dokumen penyelidikan perkara di KPK yang bocor.

Diketahui, Karyoto pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, sebelum menjadi Kapolda Metro.

Baca juga: Irjen Karyoto Sebut Ada Pihak Jadi Target Penyelidikan Kasus Pembocoran Dokumen KPK

Menurut Karyoto, ia akan mengusut kasus ini walaupun bergerak perlahan.

"Saya tahu persis perkara itu, jadi saya yakin walau pun pelan tapi enggak apa-apa," kata Karyoto.

"Yang namanya penyelidikan kami masih mengumpulkan saksi-saksi," tambah dia.

Karyoto mengetahui persis kasus ini dikarenakan ia sempat menyelidiki perkara itu.

"Karena saya tahu persis perkara itu, bahkan kalau boleh dibilang yang sedang menyelidiki adalah saya sendiri ya," jelas dia.

 

Dewas KPK tak klarifikasi ke Karyoto

Karyoto bertanya mengapa dirinya tidak diklarifikasi oleh Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) soal kasus pembocoran dokumen.

Baca juga: Kapolda Metro Sebut Ada Peristiwa Pidana dalam Kebocoran Dokumen KPK

Padahal, nama Karyoto sempat diseret oleh Sihite.

Menurutnya, seharusnya Dewas KPK memanggilnya untuk pemeriksaan etik terkait kasus ini.

"Nah, tentunya Dewas harus manggil saya dong, kenapa saya enggak di klarifikasi?" ujar Karyoto.

"Bahkan keterangan itu seharusnya diuji, betul enggak seorang bicara tentang A, itu faktanya A. Kalau orang berbicara A faktanya A itu baru valid. Ternyata seseorang yang diperiksa dia faktanya A dia bilang B jelas ada pihak-pihak yang berbohong ya," imbuh dia

Ia akan menyelidiki kasus ini walaupun secara perlahan.

"Saya tahu persis perkara itu, jadi saya yakin walaupun pelan tapi gapapa yang namanya penyelidikan kita masih mengumpulkan saksi-saksi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com