Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispenad Minta Pendeta yang Mengaku Dibentak Oknum Babinsa Ketua RW Lapor Koramil

Kompas.com - 21/06/2023, 09:05 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari meminta pendeta yang mengaku dibentak dan diintimidasi oknum Babinsa melapor ke Koramil atau Pomdam Jaya.

Oknum Babinsa yang dimaksud berinisial Serka S, yang juga ketua RW di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Sebaiknya Pak Pendeta yang tahu melapor saja ke Koramil/Kodim atau ke Pomdam Jaya," kata Hamim saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (20/6/2023) malam.

Baca juga: Saat Warga Tolak Rumah Doa di Tambun Bekasi, Oknum Babinsa Ketua RW Disebut Ikut-ikutan...

Hamim mengaku belum mengetahui informasi soal oknum Babinsa yang ikut menolak keberadaan rumah doa di Mangunjaya tersebut.

Sebab, hingga kini belum ada laporan apa pun kepada pihak TNI AD. Karena itu, Hamim belum mau memberi keterangan lebih lanjut mengenai hal itu.

"Saya belum dengar kabar itu. Saya tidak bisa mengonfirmasi kalau baru info sepihak dan tidak resmi," ujar dia.

Baca juga: Pendeta Rumah Doa di Tambun Dibentak Oknum TNI Ketua RW: Dia Gebrak Meja, Bilang Saya yang Berkuasa

Sebagai informasi, keberadaan Rumah Doa Fajar Pengharapan di Graha Prima Baru, Mangunjaya, Tambun Selatan, ditolak sejumlah warga.

Ketua RW 027 yang juga seorang anggota Babinsa, Serka S, disebut ikut menolak. Bahkan, Serka S disebut membentak dan mengintimidasi Pendeta Ellyson Lase pada Mei lalu.

"Pertama saya dipanggil di bulan Mei. Dipanggil oleh RT, RW. Di situ ada pemilik rumah, saya, dan juga ibu pendeta," ujar Ellyson, Senin (19/6/2023) malam.

Saat itu Ellyson menjelaskan, rumah doa adalah rumah yang ia kontrak untuk beribadah. Rumah itu tidak dialihfungsikan menjadi gereja.

Di rumah itu, Ellyson memberikan pendidikan agama untuk anak-anak yang di sekolahnya tidak dilengkapi pelajaran Agama Kristen.

Baca juga: Saat Peribadatan di Rumah Doa Kawasan Tambun Dibubarkan, Salah Satu Pelaku Diduga Oknum TNI

Penjelasan Ellyson tak digubris. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas rumah doa dihentikan.

Namun, pendeta tak mau aktivitas dihentikan karena merasa sudah mendapatkan izin dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi.

"Saya juga sampaikan ke ketua RW waktu itu, 'Bapak juga masih aktif sebagai anggota TNI yang melekat di diri Bapak. Walaupun ketua RW, begitukah seorang TNI'," ucap Ellyson.

"Dia kemudian gebrak meja, dia tunjuk saya. Dia marah dan bilang, 'Ini wilayah saya. Saya yang berkuasa. Ikuti aturan saya. Jangan buat aturan sendiri'," sambung dia menirukan ucapan ketua RW itu.

Penolakan kembali terjadi pada Minggu (19/6/2023). Puluhan warga didampingi ketua RT dan RW setempat tiba-tiba menggeruduk rumah doa tersebut. Mereka meminta aktivitas di sana dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com