Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Pendeta di Tambun Usai Musyawarah: Babinsa Hadir untuk Melerai, Bukan Ikut Tolak Rumah Doa

Kompas.com - 22/06/2023, 06:05 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Permasalahan mengenai keberadaan Rumah Doa Fajar Pengharapan di Perumahan Graha Prima Baru, Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, akhirnya selesai.

Hal itu diketahui berdasarkan informasi yang disampaikan Pendeta Ellyson Lase dalam sebuah video. Video itu dibuat setelah Ellyson bermusyawarah dengan pengurus lingkungan.

Kompas.com telah mengonfirmasi kebenaran video itu kepada Polsek Tambun.

Baca juga: Akhirnya, Jemaat Rumah Doa di Tambun Bisa Beribadah dengan Tenang...

Salah satu poin yang disampaikan Ellyson dalam video adalah soal keberadaan ketua RW yang juga Babinsa.

Awalnya, Ellyson menyebut Babinsa ketua RW itu ikut-ikutan menolak rumah doa. Namun, setelah musyawarah, pernyataan itu diluruskan kembali oleh Ellyson.

"Adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar," ucap Ellyson dalam video tersebut, Rabu (21/6/2023).

"Yang kenyataannya adalah, keberadaan TNI itu adalah untuk melerai apa yang terjadi saat itu dan dalam kapasitasnya sebagai ketua RW di tempat itu," sambung dia.

Awalnya disebut menolak dan marah-marah

Sebelum membuat klarifikasi, Ellyson menyebut ketua RW yang juga Babinsa berinisial Serka S sempat membentaknya dalam pertemuan pertama pada Mei lalu.

Pertemuan itu dihadiri Ellyson, ketua RT, ketua RW, serta pemilik rumah yang disewa Ellyson sebagai rumah doa.

Saat itu, Ellyson menjelaskan bahwa rumah doa adalah rumah yang ia kontrak untuk beribadah. Rumah itu tidak dialihfungsikan sebagai gereja.

Rumah doa difungsikan untuk memberi pendidikan agama bagi anak-anak yang di sekolahnya tidak dilengkapi pelajaran Agama Kristen.

Namun, penjelasan Ellyson tak digubris. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas rumah doa dihentikan. Namun, Ellyson menolak.

Baca juga: Masalah di Rumah Doa Tambun Selesai, Kegiatan Ibadah Bisa Tetap Dilakukan

Ellyson lalu bertanya, jika tidak boleh beribadah satu minggu sekali, maka berapa kali dalam satu bulan kegiatan itu bisa dilaksanakan.

Pihak RT dan RW lagi-lagi tak memberi jawaban. Mereka hanya ingin aktivitas di rumah doa dihentikan. Pada momen itu, Ellyson menyinggung status Serka S sebagai anggota TNI.

"Saya juga sampaikan ke ketua RW waktu itu, 'Bapak juga masih aktif sebagai anggota TNI yang melekat di diri Bapak. Walaupun ketua RW, begitukah seorang TNI'," ucap Ellyson, Senin (19/6/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI 'Back-up' Perizinan

Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI "Back-up" Perizinan

Megapolitan
Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Megapolitan
Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com