Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan di Warakas, Ganjar Pranowo Naik Getek hingga Santap Lontong Padang

Kompas.com - 24/06/2023, 10:59 WIB
Baharudin Al Farisi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Presiden Indonesia, Ganjar Pranowo menaiki perahu getek saat ia menyambangi Pasar Anyar Bahari, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (24/6/2023).

Momen tersebut terlihat saat Ganjar hendak berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain ketika ia mengecek harga di pasar tersebut.

Dengan memakai kemeja putih, Ganjar membungkukkan badan untuk menaiki perahu tersebut.

Lalu dia duduk dengan santai dengan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah dan yang lainnya.

Baca juga: Blusukan di Jakut, Ganjar Diberi Warga Baju Kotak-kotak Bekas Kampanye Jokowi-Ahok

Tidak menggunakan dayung selayaknya di laut, perahu getek ini hanya menarik tali tambang yang membentang sekitar dua meter.

Setelah sampai di ujung, Ganjar kembali berbincang dengan para pedagang pasar.

Momen blusukan ini ditutup dengan Ganjar yang sarapan lontong sayur Padang sambil berdialog dengan para pedagang pasar.

Dia duduk di bangku panjang berukuran kecil. Di depannya, ada meja dengan ukuran serupa yang tersedia air mineral, kopi hitam, bakwan, hingga tisu.

Baca juga: Blusukan di Jakarta, Ganjar Diajak Selfie Warga hingga Diteriaki Presiden

"Kebetulan di rumah dinas saya yang di Semarang, di sebelahnya ada lontong sayur Padang. Orang Minang juga yang jual. Rasanya mirip banget dengan yang ada di sini," tutur Ganjar.

Di sisi lain, sejumlah warga berdesakan untuk melihat Ganjar. Mereka ingin bersalaman atau sekadar swafoto dengannya.

Teriakan-teriakan "Ganjar Presiden 2024" terus berkumandang.

Tidak sedikit dari mereka bertepuk tangan setelah Ganjur menyampaikan pesan kepada para pedagang pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com