Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Flores Gelar Festival Budaya Manggarai di TMII, Pengunjung Antusias

Kompas.com - 25/06/2023, 21:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Anjungan Nusa Tenggara Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menggelar Festival Budaya Manggarai, Minggu (25/6/2023).

Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk, Libertus Jehani (56), mengatakan, festival yang berlangsung pada 24-25 Juni 2023 ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Kabupaten Manggarai di Pulau Flores.

"Budaya Manggarai yang kami tahu sangat baik dan bernilai untuk menghidupkan masyarakat Manggarai," ucap dia di lokasi, Minggu.

Lebih lanjut, nilai-nilai itu sudah dirasakan oleh masyarakat Manggarai, baik yang lahir dan besar di sana maupun di luar kabupaten itu.

"Maka, kami punya kewajiban sejarah untuk melestarikan budaya kami, salah satunya melalui festival ini," sambung Libertus.

Baca juga: Belasan Ribu Wisatawan Kunjungi TMII Sepanjang Masa Libur Sekolah

Festival Budaya Manggarai diselenggarakan melalui kerja sama tiga komunitas, yakni Komunitas Perempuan Manggarai, Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi, dan Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk.

Dalam festival ini, ada beberapa kebudayaan khas Manggarai yang ditampilkan, salah satunya Tari Caci.

Kemudian adalah Misa Inkulturasi yang menggabungkan sisi religi dengan budaya dan permainan Kerangkuk Alu.

"Ada juga kuliner khas Manggarai. Ada kue Kompiang, nasi jagung, dan nasi dari beras merah khas Manggarai," terang Libertus.

Hanya dua hari

Libertus menuturkan, Festival Budaya Manggarai sengaja digelar hanya dua hari saja.

Meski hanya dua hari, pengunjung yang datang tampak antusias lantaran hampir setiap sudut Anjungan NTT ramai.

Bahkan, pengunjung rela duduk-duduk di tangga rumah adat dan tangga menuju sebuah lapangan di tengah kawasan anjungan.

Baca juga: Memasuki Liburan Sekolah, TMII Gelar Kumpul Bocah

Meski antusiasme pengunjung tinggi, waktu penyelenggaraan festival tak diperpanjang.

Sebab, tidak semua partisipan dapat meluangkan waktu lebih dari dua hari. Masing-masing dari mereka memiliki kesibukan tersendiri.

"Tapi memang ada rencana untuk diadakan setiap tahun. Ini festival kedua, yang pertama pada 2019 sebelum terhenti karena pandemi," terang Libertus.

Melalui festival ini, Libertus berharap agar perantau dari Manggarai dan mereka yang tumbuh dan besar di luar Manggarai selalu mengingat kebudayaan kampung halaman.

"Masyarakat lainnya juga diharap lebih mengenal kebudayaan kami, dan kami mengenal budaya mereka. Jadi saling mengagumi. Ini yang bikin Indonesia enggak mudah dipecah belah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com