Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wayang Urban", Inovasi Seni Wayang untuk Menggaet Masyarakat Perkotaan...

Kompas.com - 26/06/2023, 14:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wayang umumnya dikenal sebagai seni pertunjukan tradisional berbahasa Jawa, Bali, atau Sunda. Alhasil, tidak semua orang bisa menikmati pertunjukan itu, terutama mereka yang tidak memahami bahasanya.

Karena itu, Wayang Urban hadir dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Dalang Wayang Urban, Nanang Hape (48), menuturkan bahwa Wayang Urban adalah pertunjukan wayang untuk masyarakat perkotaan.

"Sebagian besar (masyarakat) sudah enggak lagi paham dengan bahasa daerah. Jadi, kalau di Wayang Urban, bahasanya harus nyambung dulu (dengan penonton)," tutur dia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Warga Flores Gelar Festival Budaya Manggarai di TMII, Pengunjung Antusias

Nanang berujar, sejumlah orang mungkin menganggap bahwa wayang hanya untuk dinikmati oleh masyarakat penutur bahasa Jawa, Bali, dan Sunda.

Sebab, seni pertunjukan wayang sangat melekat di daerah-daerah yang masyarakatnya menggunakan tiga bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui Wayang Urban, Nanang ingin pertunjukan wayang juga dinikmati oleh masyarakat perkotaan yang berasal dari beragam latar belakang dan budaya.

"Sehingga wayang bisa diapresiasi oleh masyarakat dari mana pun, karena bahasa komunikasinya pakai bahasa Indonesia," ia berujar.

Baca juga: Mengenal Tari Caci yang Dipentaskan dalam Festival Budaya Manggarai di TMII

Selain itu, cerita Wayang Urban pun disampaikan bak dongeng karena menggunakan beragam media, bukan cuma boneka wayang.

"Ada tari, teater, dan wayangnya sendiri. Jadi ini lintas disiplin seni. Kisahnya ya kisah wayang, tapi karena ini dongeng, jadi lebih cair (penyampaiannya), lebih komunikatif," jelas Nanang.

Melalui penyampaian yang santai dan berbahasa Indonesia, kisah Wayang Urban diharapkan bisa memberikan pesan yang bernilai kepada para penontonnya.

Sasar generasi muda

Selain menyasar masyarakat perkotaan secara umum, Wayang Urban juga menjadi jembatan bagi generasi muda yang kesulitan mengakses pertunjukan wayang.

Menurut Nanang, sulitnya generasi muda mengakses pertunjukan wayang membuat mereka tidak menyukai seni pertunjukan itu.

Adapun akses yang dimaksud adalah pemahaman akan bahasa, ritme, dan media yang digunakan pertunjukan wayang.

"Itu semua hal yang menghambat, yang kami jembatani. Jadi, kami ceritakan wayang dalam cara yang lebih ringan. Penyampaiannya informal dan interaktif," ujar Nanang.

Baca juga: Pengunjung TMII Pilih Piknik Dekat Gedung Parkir Agar Tak Jalan Jauh

Adapun pertunjukan terbaru dari Wayang Urban digelar di Plaza Kori Museum Indonesia, TMII, Jakarta Timur, Minggu.

Pertunjukan ini merupakan bagian dari acara "Kumpul Bocah" yang digelar TMII pada 15 Juni-15 Juli 2023, yakni selama periode libur sekolah.

Acara ini digelar agar anak-anak mendapat pengalaman berlibur yang menyenangkan dan edukatif selama libur sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com