Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita PKL di Jakarta Terbantu dengan Keberadaan PPSU, Lapaknya Dibersihkan Setiap Hari

Kompas.com - 28/06/2023, 20:15 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pedagang kaki lima, Abdul Mukti, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) di Jakarta.

Berkat PPSU yang selalu membersihkan badan jalan, pedagang soto ayam ini bisa berjualan dengan nyaman di tempat yang bersih. 

Abdul bercerita, lapak dagangannya yang berada di pinggir jalan itu sering sekali disapu oleh PPSU.

"Terbantu sekali dengan adanya PPSU untuk membersihkan jalan," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Kekesalan Pejalan Kaki Bertarung dengan Pengendara Motor di Trotoar Jakarta, Akhirnya Mengalah...

Melihat kerja PPSU ini, Abdul sendiri menjadi sadar diri untuk ikut menjaga kebersihan. Sebisa mungkin dia juga membersihkan sampah sisa-sisa dagangannya setelah berjualan.

Selama berdagang selama puluhan tahun di Jakarta, Abdul sering melihat banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan ini sangat tidak baik.

Namun dia terkesan karena PPSU begitu sigap membereskan persoalan itu.

"Kan banyak yang buang sampah sembarangan, sekarang sudah ada petugas PPSU sudah lumayan bersih sekarang," tambah dia.

Baca juga: Manis Pahit Perjuangan Hidup Melinus dan Heri Puluhan Tahun Jadi Sopir Angkot di Jakarta

Hal ini juga senada dengan pedagang kaki lima lain bernama Irwan (27). Menurutnya, PPSU sering sekali membersihkan lapak dagangannya.

Ia kadang merasa tidak enak karena lapaknya sudah bersih ketika dia hendak berdagang di pagi hari.

"Petugas itu membantu banget ya, setiap pagi kalau mau jualan, sudah bersih gitu di sekitar tempat jualan saya," kata Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Video Viral Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Polisi Tangkap Pelaku

Video Viral Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Polisi Tangkap Pelaku

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Megapolitan
Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Megapolitan
Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Megapolitan
Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Megapolitan
Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Megapolitan
Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Megapolitan
Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Megapolitan
Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Megapolitan
Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian

Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian

Megapolitan
Warga Eks Kampung Susun Bayam Pertanyakan Kepastian Pemprov DKI soal Pembangunan Rusun Baru

Warga Eks Kampung Susun Bayam Pertanyakan Kepastian Pemprov DKI soal Pembangunan Rusun Baru

Megapolitan
Curhat Gen Z Pencari Kerja di PS Store: Capek dan Takut 'Ditikung' Orang Dalam

Curhat Gen Z Pencari Kerja di PS Store: Capek dan Takut "Ditikung" Orang Dalam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com