Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Kurban di Bekasi Mengamuk hingga Masuk ke Selokan, Diduga Stres Perjalanan Jauh

Kompas.com - 28/06/2023, 19:55 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seekor sapi kurban mengamuk hingga masuk ke selokan di Jalan Musholah RT 01/ RW 08 Nomor 2, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (28/6/2023).

Tim Rescue Pleton B Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Eko Uban mengatakan, sapi tersebut mengamuk saat baru turun dari truk pengangkut hewan kurban yang datang dari Semarang, Jawa Tengah.

"Jadi sapi tersebut turun dari truk pengangkut hewan kurban, mobil pengangkut hewan itu posisinya mau mundur. Informasinya hewan kurban itu didatangkan dari wilayah Semarang, Jawa Tengah," kata kata Eko Uban, saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Sapi Kurban Dewi Perssik Disebut Ditolak Ketua RT, Polsek Cilandak Turun Tangan

Dugaan sementara, sapi mengalami kondisi stres karena perjalanan jauh dari Semarang ke Kota Bekasi.

"Diduga (sapi) stres (karena perjalanan jauh) terus pas mau diturunin ngamuk, kejebur ke gorong-gorong," kata dia.

Petugas Damkar Kota Bekasi menurunkan enam orang petugas untuk mengevakuasi sapi dengan berat 350 kilogram tersebut.

Damkar Kota Bekasi mengangkut sapi tersebut menggunakan mobile crane.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Gerak Cepat Atasi Limbah Kotoran Sapi di Saluran Air Kelurahan Cikoko

"Jadi kami bikin kayak semacam katrol atau alat bantu (evakuasi) buat orang kecebur sumur. Kerja sama sama mobile crane, karena kendala dari sisi kendaraan," ujarnya.

Eko mengatakan, kondisi sapi sudah sangat lemas setelah dievakuasi dari selokan sedalam dua meter. Proses evakuasi juga dilakukan selama tiga jam.

"Proses evakuasi tiga jam. Gorong-gorong dalamnya itu ada dua meter. Sapi sudah enggak bisa jalan (lemas)," tandas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com