JAKARTA, KOMPAS.com - Tim forensik dari RS Polri dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) kembali melanjutkan penyisiran saluran got di tempat kejadian perkara (TKP) klinik aborsi ilegal di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Mereka melakukan pencarian sisa-sisa janin yang diduga masih tertinggal di saluran.
Pantauan Kompas.com, pencarian dimulai sekitar pukul 10.15 WIB di depan TKP yang berlokasi di Jalan Mirah Delima IV No 14, RT 004/RW 04, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sejumlah PPSU atau pasukan oranye ikut diterjunkan membantu. Mereka turun ke got menggunakan sepatu boots sambil membawa saringan.
Baca juga: Praktik Aborsi Ilegal di Kemayoran, Tindakan Hanya 10 Menit dan Alat Tidak Steril
Di saluran air yang berlumpur hitam itu, petugas PPSU mengayak lumpur.
Apabila ada gumpalan, tim forensik akan mengalirinya dengan air untuk dibersihkan.
Segala temuan jaringan diduga janin akan dikirim ke laboratorium guna penyelidikan lebih lanjut.
Untuk diketahui, sebuah klinik aborsi berkedok unit kontrakan digeruduk polisi, Rabu (28/6/2023).
Kontrakan itu terletak di Jalan Mirah Delima IV No 14, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca juga: Penggerebekan Klinik Aborsi di Kemayoran, Banyak Tamu Wanita Keluar Masuk Kontrakan
Hingga saat ini, ada sembilan orang yang diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.
Tersangka utama, yakni SM (51) sebagai eksekutor dan NA (33) selaku orang yang mensosialisasikan dan mencari pasien, sekaligus pengantar jemput.
Dibuka pada 15 Mei 2023, klinik itu sempat beroperasi selama 1,5 bulan.
Tarif yang dikenakan kepada seorang pasien mencapai Rp 2,5 hingga Rp8 juta tergantung usia kandungan.
Janin yang digugurkan kemudian dibuang melalui kloset.
Baca juga: Polisi Geruduk Klinik Aborsi di Kemayoran, Ketua RT Belum Pernah Bertemu Pelaku
Teranyar, polisi membongkar septic tank yang terletak di halaman rumah untuk mencari residu janin yang tersisa pada Senin (3/7/2023).
Sekitar pukul 15.40 WIB tim forensik menemukan sebuah jaringan yang diduga janin di saluran pembuangan menuju selokan.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKP Hady Saputra Siagian mengatakan, jaringan itu akan dibawa ke laboratorium forensik untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Nantinya dikirimkan ke laboratorium forensik untuk diketahui jaringan tersebut apakah jaringan-jaringan janin seperti yang kita duga atau jaringan apa,” kata Hady di TKP, Senin sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.