JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI ramai diperbincangkan karena dituding mengeklaim sudah membelikan gerobak baru kepada kakek Rayo, seorang penjual sate padang di kawasan Cideng, Jakarta Pusat.
Padahal, menurut pengakuan Rayo melalui akun TikTok Donnyrapu pada Senin (1/5/2023), gerobak itu ia beli sendiri.
Dalam video Rayo mengaku terpaksa berutang untuk menutupi biaya gerobak tersebut.
Baca juga: Viral Unggahan Baznas DKI Mengaku Belikan Gerobak Baru untuk Kakek Rayo, Padahal Tidak...
"Enggak (dari BAZNAS), bikin sendiri (habis) Rp 7 juta lebih," kata Rayo dalam video.
"Datang ke rumah dia (BAZNAS), tapi buktinya belum ada, ini aja (gerobak) belum lunas," imbuh dia.
Akhirnya, utang Rayo untuk membeli gerobak baru itu dilunaskan oleh Donny selaku pemilik akun TikTok tersebut, melalui donasi yang ia galang.
Perihal ramainya berita klaim bantuan gerobak ini, pihak Baznas pun buka suara. Menurut mereka, ini karena miskomunikasi antara Baznas dengan Donny.
"Sebenarnya enggak ada masalah, cuma miskomunikasi karena dianggapnya mas Donny, kita itu mengeklaim bantuannya mas Donny. Itu poin masalah utamanya," ujar Humas Baznas, Habibie saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/7/2023).
Hal ini bermula pada April 2023. Saat itu, di tengah hujan lebat, tim Baznas mengunjungi lokasi jualan Rayo yang ada di seberang Apotek Roxy Biak, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Baznas DKI Akui Batal Beli Gerobak Baru untuk Kakek Rayo, Donasi Dialihkan buat Bayar Kontrakan
"Tim Baznas sama tim marketing ke sana pas kondisi hujan lebat dan angin kencang, dagangannya roboh. Kebetulan kami lagi nyari konten dan kami bikinlah konten itu," tutur Habibie.
Jadi, saat gerobak Rayo roboh, tim Baznas kebetulan memang ada di lokasi. Mereka pun membuat konten, sehubungan dengan program yang Baznas punya.
"Pas kita di situ ada konten ya sudah, kan kamiada program namanya 'Bagi Borong Dagangan Lansia'. Kebetulan ada konten itu, kami beli aja tuh. Kami beli dagangannya dia sehari full, kami borong Rp 1 juta," terang Habibie.
Uang Rp 1 juta tersebut, kata Habibie, bukanlah bagian dari donasi, melainkan bantuan dari Baznas dalam program tersebut.
Melihat ini, Habibie dan tim pun berdiskusi dengan tim marketing Baznas untuk membuat program kampanye donasi untuk Rayo.
"Kami diskusi bersama marketing 'ini bagus nih untuk akhirnya program campaign donasi'. Akhirnya setelah dikasih bantuan (Rp 1 juta) itu, kita coba open donasi untuk kakek Rayo," ujar Habibie.