JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Baru di Kramat Jati, Jakarta Timur, kerap disebut sebagai biang banjir di ruas Jalan Hek dan permukiman warga di RW 01 Kelurahan Tengah.
Turapnya sudah dalam kondisi memprihatinkan karena memiliki banyak lubang dan retakan.
Akibatnya, warga RW 01 dan Jalan Raya Bogor sering kebanjiran setiap Kali Baru mendapat kiriman air dari Bogor dan Depok. Sebab, air merembes keluar.
Baca juga: Turap Kali Baru di Kramatjati Jaktim Bakal Dibuat Lebih Tinggi Saat Dibangun Kembali
Ditambah lagi, tinggi turap tergolong pendek, yakni sekitar 100 sentimeter dari permukaan tanah di sisi permukiman warga.
Kali juga cukup dangkal karena belum pernah dikeruk sebelumnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan mengatakan, turap sepanjang 800 meter bakal dibangun di Kali Baru.
"Rencananya panjang sekitar 400 meter di sisi kiri kali, dan 400 meter di sisi kanan," kata dia di Kantor Sudin SDA Jakarta Timur, Rabu (5/7/2023).
Sisi kiri turap berada di dekat permukiman warga, sementara sisi kanan berada di dekat jalan raya.
Baca juga: Pembangunan Turap Kali Baru Bakal Berbiaya Lebih dari Rp 15 Miliar
Panjang turap dimulai dari jembatan Jalan Haji Jabah hingga jembatan SD Inpres.
Namun, ada kemungkinan panjang turap yang akan diperbaiki pada sisi permukiman warga lebih panjang.
"Saya dapat informasi dari Dinas SDA, (turap) sisi perumahan akan lebih panjang, mungkin dilihat dari kondisi kebocoran-kebocoran yang terjadi di (sisi) permukiman," terang Wawan.
Saat ini, pembangunan turap Kali Baru belum berlangsung karena proyek masih dalam proses lelang.
Lelang dilakukan Dinas SDA melalui Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.
"Sekarang di BPPBJ DKI Jakarta dalam proses lelang. Tahapan proses lelang ada beberapa, mungkin verifikasi dan lain-lain," tutur Wawan.
Ia tidak menampik proses lelang terkesan lama. Namun, ini bukan tanpa sebab.
Baca juga: Bukan Sekadar Ditambal, Turap Kali Baru di Kramatjati Akan Dibangun Kembali