JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang diresmikan pada 2013 lalu kini diduga menjadi sarang premanisme dan tempat mengkonsumsi narkoba.
Kondisi itu dianggap sebagian dampak dari pembiaran setiap permasalahan di perbelanjaan Tanah Abang oleh PD Pasar Jaya selaku pihak pengelola.
"Fenomena terbaru digunakan untuk tempat sabu dan sebagainya, itu boleh jadi karena mereka merasa situasi yang tercipta saat ini kondusif untuk melakukan kegiatan itu," ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail saat dihubungi, Jumat (7/6/2023).
"Ini akibat keluhan-keluhan sebelumnya kurang cepat direspons Pasar Jaya," sambungnya.
Baca juga: Pasar Tanah Abang Blok G Tidak Terurus, Kini Diduga Jadi Sarang Pesta Miras dan Sabu
Menurut Ismail, Komisi B sudah sejak lama mendengar keluhan dari pedagang mengenai aspek keamanan, ketertiban, kerapihan, hingga kebersihan.
Namun, Ismail mengeklaim bahwa berbagai keluhan yang juga sampai ke pihak PD Pasar Jaya tidak dengan cepat ditindaklanjuti.
"Berbagai aspek baik dari keamanan, ketertibannya kerapihan, kebersihan dan sebagainya. Keluhan-keluhan seperti ini memang sudah seharusnya ditindak lanjuti oleh PD Pasar Jaya," kata Ismail.
Ismail berpandangan, seharusnya PD Pasar Jaya langsung merespon setiap keluhan yang disampaikan dan mengecek kondisi di lapangan.
"Tidak kemudian menunggu hingga akhirnya ada kejadian seperti ini baru melakukan tindakan," jelas Ismail.
Baca juga: Preman, Penjambret, Pemakai Narkoba Ada Semua di Lantai Atas Pasar Tanah Abang Blok G...
Sebelumnya, sejumlah pedagang mengeluh soal aktivitas preman pada malam hari di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat.
Sejak sepi akibat pandemi Covid-19, lantai dua dan tiga di sentra busana yang terbengkalai itu beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.
"Lantai dua ke atas ya untuk copet. Orang-orang yang enggak benar (sebenarnya) di semua pasar juga ada, cuma tinggal (bagaimana) kita mengelolanya," kata pedagang berinisial D kepada wartawan di lantai satu Pasar Tanah Abang Blok G, Kamis (6/7/2023).
"Kalau sore dan malam, di lantai dua dan tiga itu banyak pelaku kejahatan. Preman, penjambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” lanjut dia.
Baca juga: Riwayat Blok G Pasar Tanah Abang, Awalnya untuk Rangkul PKL, Kini Diduga Jadi Sarang Preman
Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa.
Menurut dia, para preman atau pengguna narkoba biasanya beraktivitas di area lantai dua dan tiga pada malam hari, setelah pedagang pasar menutup kios.