Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Cerita Karyawan Salon Satu-satunya yang Tersisa di Mal Blok M | Jahatnya Penipuan "Like and Subscribe"

Kompas.com - 10/07/2023, 05:55 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Minggu (9/7/2023).

Berita mengenai cerita karyawan salon satu-satunya yang tersisa di Mal Blok M menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Selanjutnya, artikel tentang jahatnya penipuan like and subscribe banyak dibaca pembaca Kompas.com dan menjadi berita terpopuler lainnya.

Sementara itu, berita tentang PD Pasar Jaya tak menemukan bukti soal temuan bong hingga curhat pedagang Blok G soal premanisme turut menarik perhatian banyak pembaca.

Baca juga: Tiga Tahun Sudah Lansia di Bekasi Kehilangan Akses Menuju Rumah yang Ditutup Tembok Hotel

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebut di atas:

1. Cerita karyawan salon satu-satunya yang tersisa di Mal Blok M

Leni Krisdian (33), seorang pegawai dari salon "satu-satunya" yang masih bertahan di Mal Blok M, Jakarta Selatan ini, berbagi suka duka yang ia lalui, sejak mal itu berjaya hingga kini nyaris tak ada lagi penghuninya.

Ia bercerita, di masa jayanya, sekitar 2014, pelanggan salon bisa mencapai ratusan orang dalam sehari. Namun kini, untuk mendapatkan 15 pelanggan saja rasanya sangat sulit.

Baca juga: Ketika Salon Satu-satunya di Mal Blok M Pasrah Berada di Antara Gerai yang Tutup...

"Dulu sehari bisa 100 orang lebih. Sekarang 15-20 orang pelanggan saja susah banget," kata pegawai kasir The Guh Wijaya Negara Salon itu saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (9/7/2023). Baca selengkapnya di sini.

2. Jahatnya penipuan like and subscribe: manipulasi korban hingga merugi ratusan juta

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terus memburu pelaku penipuan dengan modus like and subscribe. Diketahui, tindak kejahatan ini tergolong memiliki modus baru.

Modusnya, pelaku akan memberi korban sebuah tugas untuk memberi like dan subscribe ke salah satu akun media sosial yang ditentukan pelaku. Setelah melakukan itu, korban akan mendapatkan komisi langsung.

Baca juga: Penipuan Like dan Subscribe Banyak Makan Korban, Pakar: Pelaku Manfaatkan Kelemahan FOMO Anak Muda

Tugas kemudian berubah menjadi membeli barang di pasar daring. Pelaku membagikan daftar barang yang harus segera dibayar oleh korban.

Semakin mahal harga barangnya, semakin besar komisi yang akan diterima korban. Korban yang selalu mendapatkan komisi dari tugas-tugas sebelumnya menjadi percaya dan terus melakukan tugas tersebut. Baca selengkapnya di sini.

3. Temuan bong hingga curhat pedagang Blok G soal premanisme, PD Pasar Jaya: tak ada bukti

PD Pasar Jaya membantah kawasan Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, menjadi sarang penjahat.

Manajer Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun mengatakan, pihaknya tidak menemukan barang bukti perihal aktivitas kriminal di Pasar Tanah Abang Blok G.

Baca juga: Pasar Jaya Bantah Kawasan Blok G Tanah Abang jadi Tempat Tindak Kriminal

Manajemen sudah mengecek secara langsung ke lokasi, sekaligus melakukan kegiatan Jumat bersih di Pasar Tanah Abang Blok G," ujar Agus dalam keterangannya melalui pesan singkat, Sabtu (8/7/2023).

"Dari situ, manajemen tidak menemukan adanya barang bukti terkait dugaan tindakan kriminalitas di Pasar Tanah Abang Blok G," sambung dia. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com