Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Luluh Lantakkan Rumahnya, Korban Kebakaran Tambora: Panik, Ada Orangtua di Dalam

Kompas.com - 10/07/2023, 14:37 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda puluhan rumah di Gang Lontar Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat hanya menyisakan bangunan yang hangus dilalap api.

Salah satu korban kebakaran, Sugeng (46), menyaksikan bagaimana kobaran api meluluhlantakkan rumah yang ditempatinya sejak puluhan tahun.

Ketika peristiwa itu terjadi, Sugeng menyebut keluarganya tengah berada di dalam rumah.

Baca juga: Duka Warga Tambora, Puluhan Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah

"Kondisi ya panik, ada orangtua kan di dalam rumah. (Saat kebakaran) orangtua sama istri diungsiin dahulu," ujar Sugeng saat ditemui Kompas.com di Gang Lontar, Jakarta Barat, Senin (10/7/2023).

Lantaran api makin membesar dan kepanikan menyelimuti dirinya, Sugeng mengaku tak sempat menyelamatkan harta benda miliknya. Bahkan, surat rumah hingga kartu keluarga (KK) pun lenyap dilalap si jago merah.

"Saya lupa surat-surat, enggak terbawa. Saya itu panik madamin api," imbuh dia.

Ditemui di lokasi yang sama, warga bernama Agus Prayitno (51) berujar bahwa kebakaran bermula dari lantai dua rumah di RT 009 RW 005.

Insiden itu, ungkap dia, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga: Satu Orang Tewas akibat Kebakaran yang Hanguskan 66 Rumah di Tambora

Menurut Agus, angin yang bertiup kencang menyebabkan api merambat dengan cepat ke rumah-rumah warga.

"Jadi titik apinya ke sana, angin. Blambir (mobil pemadam) saja telat datang. Airnya enggak ada. Posisi angin gede," papar Agus.

Saat itu, warga juga sempat mendengar ledakan dari tabung gas. Mereka lantas berlari ke sana kemari menyelamatkan diri. Hingga pukul 02.00 WIB, lanjut Agus, api masih membara membakar hunian ratusan warga yang tinggal di sana.

"Hangus saja, kami sudah pasrah kejadian begini. Enggak bisa menyalahi siapa-siapa, namanya musibah," tutur Agus.

Keduanya kompak mengharapkan bantuan dari pemerintah, agar rumahnya yang hangus terbakar bisa dibangun kembali.

Baca juga: Duka Warga Tambora, Puluhan Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah

"Kalau kami berharap misalkan bantuan bangunan. Bukan masalah duit tetapi yang penting bisa berteduh lagi itu saja" sebut Agus.

Sebelumnya, Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan kebakaran menyebabkan satu orang tewas bernama Afriyanto (30). Afriyanto disebut menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa ke puskesmas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com