Sementara itu, rusun yang disiapkan untuk warga kolong tol hingga kini belum diketahui dan boleh jadi berjarak cukup jauh dari pasar kawasan Jelambar.
Adapun Kasmini dan suaminya memilih menempati hunian tak laik di kolong jalan tol itu lantaran tak memiliki biaya untuk mengontrak.
“Karena saya enggak mampu bayar, apalagi anak saya sekolah. Saya enggak mampu bayar kontrakan,” ucap Kasmini.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat masih mendata warga yang tinggal di kolong jalan sebelum direlokasi. Warga kolong itu rencananya akan dipindah ke 52 unit rusunawa yang ada di penjuru Jakarta.
Baca juga: Sudah Didata, Warga Kolong Tol Cawang-Pluit Tak Tahu Akan Direlokasi ke Rusunawa
"Iya sudah ada (unit Rusunawa). Makanya nanti progresnya saya koordinasikan dulu dengan wali kota ya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Retno Sulistiyaningrum, Selasa (11/7/2023).
Saat ini, pendataan warga kolong Tol Angke baru dilakukan dari tingkat wilayah Pemkot Jakbar dengan berbagai tahapan.
"Tahapannya banyak, mendata itu kan dilihat dulu. Apakah bener nih warga ber-KTP DKI atau bukan. Kalau bukan, lalu apa solusinya. Kan harus ada solusinya. Apakah dikembalikan ke (daerah) asalnya atau gimana," papar Retno.
Retno menyampaikan, warga kolong Tol Angke itu akan ditempatkan di rusunawa yang berada di Penjaringan Jakarta Utara dan Rusunawa Tipar Cakung Jakarta Timur. Akan tetapi, Retno tak menjelaskan mengenai waktu pemindahan warga kolong tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.