Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngadenin Akui Patok Harga Lahan Rp 15 Juta per Meter ke Pihak Hotel, Ini Alasannya

Kompas.com - 14/07/2023, 16:05 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lansia yang rumahnya "terkurung" tembok hotel di Bekasi, Ngadenin (63), mengaku menjual lahannya Rp 15 juta per meter ke pihak hotel.

Ngadenin meminta harga tersebut karena sesuai dengan harga tanah di wilayahnya.

"Iya, benar permintaan saya. Ya kita kan menjual itu harus sesuai. Harga pasarannya itu memang kurang lebih segitu Rp 15 juta," ucap Ngadenin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Ngadenin Ingin Bantah saat Pihak Hotel Klaim Tawarkan Harga Lahan Rp 8 Juta, tapi Tak Diberi Kesempatan

Ngadenin mengatakan, uang penjualan rumahnya itu akan digunakan untuk membeli rumah baru.

"Nanti kalau saya belikan (rumah) di sini harus dapat sesuai dengan harga daerah sini," kata dia.

Sementara itu, kuasa hukum Ngadenin, Zaenal Abinin menjelaskan alasan kliennya meminta Rp 15 juta per meter.

"Dasarnya dari hasil penjualan di kiri kanan pada umumnya (harga pasar), di layer kedua jalan raya Jatiwaringin itu segitu," kata dia.

"Layer pertama pinggir jalan itu sekitar Rp 20 jutaan, layer kedua sekitar Rp 15 jutaan, layer ketiga sekitar Rp 12 jutaan layer empat sekitar Rp 10 jutaan," tambah Zaenal.

Baca juga: Ngadenin Bantah Lahannya Pernah Ditawar Rp 8 Juta per Meter oleh Pihak Hotel

Zaenal menuturkan, ia berani "adu" harga tanah yang benar karena berencana mendatangkan tim appraisal yang bisa menilai dengan pantas dan sesuai.

"Dari PPATK kelurahan itu mereka sudah tahu NJOP sekian, terus untuk menjamin objektifikasi harga tersebut kami juga akan mendatangkan appraisal tanah tersendiri. Artinya akan kita adu yang benar yang mana," kata dia.

Zaenal mengatakan, kliennya bukan ingin memanfaatkan kesempatan dengan meminta harga lebih tinggi dari yang ditawarkan.

Salah satu alasan lain karena rumah Ngadenin itu dibeli dengan harga normal sesuai harga pasar.

"Kenapa rumah dan tanah itu yang Pak Ngadenin beli dengan harga normal, tiba-tiba dengan dibangunnya hotel, tanah itu tidak bernilai, jangankan orang mau beli, kalau dikasih pun enggak bakal mau kalau masuknya lewat got," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com