Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok A dan C Kampung Susun Akuarium Tak Kunjung Dihuni karena Belum Ada Sertifikat Laik Fungsi

Kompas.com - 16/07/2023, 15:29 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Blok A dan C Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, belum bisa dihuni karena belum memiliki sertifikat laik fungsi (SLF).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengatakan, Blok A dan C baru bisa dihuni setelah SLF terbit.

"Setelah SLF (Blok A dan C Kampung Susun Akuarium) terbit, sudah pasti nanti kami upayakan untuk penghuniannya," kata Retno melalui sambungan telepon, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Blok A dan C Kampung Susun Akuarium Belum Bisa Dihuni, Ini Kata DPRKP DKI

Ia berujar, agar SLF terbit, DPRKP DKI harus melengkapi komponen bangunan Blok A dan C Kampung Susun Akuarium.

Beberapa di antaranya, yakni alat pemadam kebakaran serta genset.

"Kelayakan hunian, masih ada kekurangannya. (Contoh, belum ada) alat pemadaman dan genset," ujar Retno.

Ia menegaskan, DPRKP DKI tengah mengurus kelengkapan komponen serta penerbitan SLF.

Baca juga: Bertemu Anies Baswedan, Ketua RT Keluhkan Blok E Kampung Susun Akuarium yang Tak Kunjung Dibangun

Pengurusan ini dilakukan bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta.

Beberapa di antaranya, yakni Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta; serta Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta.

Retno pun mengaku tak berani mengoperasikan Blok A dan C Kampung Susun Akuarium jika SLF belum terbit.

"Kalau tidak ada SLF, siapa yang berani menanggung apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap dia.

Baca juga: Warga Kampung Susun Akuarium Bertemu Anies, Nostalgia Sambil Makan Bareng

Untuk diketahui, kondisi Blok A dan C Kampung Susun Akuarium yang belum dihuni diungkap eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia mengunjungi Kampung Susun Akuarium pada Jumat (14/7/2023).

Saat itu, Anies mendengar langsung keluhan warga Kampung Susun Akuarium mengenai Blok A dan C yang belum bisa dihuni karena persoalan administrasi.

Anies berharap, penyelesaian masalah itu tak sampai berlarut-larut sehingga Blok A dan C bisa segera dihuni.

"Dari lima blok Kampung Susun Akuarium, dua blok yang pembangunannya sudah tuntas dan sudah ditempati warga, yaitu Blok B dan D. Satu blok lagi, yaitu Blok E, masih belum selesai karena sedang proses pengerjaan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com