Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolong Tol Tolak Direlokasi, Pemprov DKI: Rusun Layak Huni Dibandingkan Kediaman Mereka

Kompas.com - 16/07/2023, 16:02 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah susun (rusun) yang ditawarkan kepada warga kolong Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17 disebut lebih layak huni daripada kediaman warga tersebut saat ini.

Hal ini dinyatakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, menanggapi penolakan warga kolong tol untuk direlokasi ke rusun.

"Menurut saya, rusun ini adalah rumah yang layak huni, (jika) dibandingkan dengan kondisi rumah yang dihuni (warga kolong tol) saat ini," ujar Pelaksana Tugas Kepala DPRKP DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum melalui sambungan telepon, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Akan Ada Keringanan Biaya Rusun bagi Warga Kolong Tol Cawang-Pluit

Ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berkewajiban menyediakan rumah yang layak huni.

Karena itu, DPRKP DKI bakal terus menyosialisasikan rumah yang tergolong layak huni kepada warga kolong Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17 agar mereka mau direlokasi ke rusun.

"Pemprov DKI akan menyediakan rumah yang layak huni. Kami berkewajiban atau berhak menyediakan itu," sebut Retno.

"Kalau warga masih menolak, berarti upaya kami harus melakukan sosialisasi atau pembinaan," lanjut dia.

Baca juga: Pemprov DKI: Rusunawa untuk Warga Kolong Tol Angke Sudah Siap Dihuni

Ia menegaskan, sosialisasi serta pembinaan kepada warga kolong tol bakal melibatkan wali kota, camat, serta lurah.

Retno pun berharap, usai direlokasi, warga kolong Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17 memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Pastinya harapannya, (usai direlokasi) di rusun, secara sosial dan secara ekonomi bertahap akan selalu meningkat," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, rencana Pemprov DKI Jakarta merelokasi permukiman di kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17 tak direspons dengan baik oleh sebagian warga.

Kasmini (54), misalnya, khawatir kesulitan mengais rezeki bila dipindahkan ke rusun.

“Kalau seandainya kami dipindahkan, terus suami saya nyari makannya dari mana?,” kata Kasmini saat ditemui Kompas.com di kolong Tol Cawang-Tomang-Pluit, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Cerita Kasmini Bertahan Hidup di Kolong Tol Cawang-Pluit karena Tak Mampu Mengontrak

Ibu satu anak ini menyebutkan, suaminya sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di pasar kawasan Jelambar. Lokasi pasar ini tak jauh dari hunian mereka di kolong jalan tol.

Selain itu, suami Kasmini juga mencari pundi-pundi rupiah dengan menjual kembali barang rongsokan dan bekas kemasan minuman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Megapolitan
Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com