JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama Dyah Aristi Kusuma Putri (42) tinggal sebatang kara di rumah reyot dan tak terurus.
Kediaman Putri ini beralamat di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 15, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (24/7/2024), tempat tinggal Putri dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.
Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri.
Baca juga: Akhir Damai Arogansi Pengemudi Rubicon yang Serempet Ayla di Tol Mampang dan Menyalahkan Korban
Memasuki area halaman, puing-puing berserakan dan menutupi pekarangan. Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.
Tembok depan rumah Putri ini berwarna merah bata. Sementara itu, pintu kayu berwarna coklat terlihat sudah usang dan tidak memiliki kunci.
Saat Kompas.com masuk ke dalam rumah, terdapat sebuah ruangan di sebelah kanan yang penuh dengan tumpukan barang-barang yang berserakan.
Barang-barang tersebut meliputi kompor sumbu, kursi plastik, sofa berwarna biru yang sudah kotor dan rusak, pakaian-pakaian, kursi plastik merah, perabot dapur, dan lain-lain.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, IRT yang Gantung Diri di Kontrakan Sempat Karaoke Bareng Tetangga
Sama seperti pekarangan, bagian dalam rumah Putri juga dipenuhi puing-puing.
Kemudian, plafon kediaman Putri tampak kusam. Bahkan, ada beberapa bagian yang sudah bolong.
Sementara itu, bagian belakang rumah Putri sudah tidak memiliki atap. Di area ini, ada satu kamar mandi yang juga dipenuhi sisa reruntuhan.
Di sisi lain bagian belakang rumah, terdapat terpal biru berukuran besar. Di belakangnya ada ruang kecil berisi satu dipan kayu beralas tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak, dan lemari kayu.
Baca juga: Coba Tahan Mobil Patroli Jalan Tol yang Dibajak Perempuan di Matraman, Petugas Justru Terseret
Eks Ketua RT 014/RW 015 Kelurahan Tugu Utara Ramlah Harahap (74) mengungkapkan, Putri tinggal seorang diri setelah orangtuanya meninggal. Putri diduga depresi.
"Kalau menurut saya, dia stres. Ibunya meninggal tahun 2015, bapaknya meninggal 2009. Dia memang anak tunggal," ungkap Ramlah saat ditemui di Jalan Mayangsari III, Tugu Utara, Senin.
Ramlah berkata, kediaman Putri tidak memiliki aliran listrik.
"Dia tinggal sendiri di situ, tanpa listrik. Terkadang tetangga membawakan makanan untuk Putri," kata Ramlah.
Namun, sejak Senin pagi, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) terlihat membersihkan rumah tersebut dan bergotong-royong mengangkat puing-puing di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.