Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Modus Operandi Sindikat Internasional Jual Ginjal: Sogok Oknum Imigrasi Bali

Kompas.com - 28/07/2023, 17:21 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sindikat internasional jual beli ginjal internasional menyogok oknum petugas imigrasi Bali untuk meloloskan para donor ginjal berangkat ke Kamboja.

Sejumlah uang pelicin diberikan kepada oknum petugas imigrasi Bali untuk memberi prioritas jalur keberangkatan mereka dengan membuka jalur kilat atau "fast track".

Adapun jalur "fast track" dianggap lebih memuluskan anggota sindikat jual beli ginjal karena tidak memerlukan pemeriksaan saat keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan timnya melakukan pemeriksaan para tersangka di Bali untuk membantu Polda Bali.

Baca juga: Peran Petugas Imigrasi Bali dalam Jual Beli Ginjal ke Kamboja Terungkap, Buka Jalur Kilat buat Pendonor

Berdasar pemeriksaan, Polda Metro akan menetapkan tersangka lebih dari dua orang oknum petugas imigrasi yang terlibat dalam kasus ini.

"Mereka (tersangka) memperlancar keberangkatan sindikat ke Kamboja," kata Hengki, Jumat (28/7/2023).

"Karena sebagaimana diketahui, pemeriksaan harusnya ketat, sindikat ini memberikan sejumlah uang sehingga pemeriksaannya longgar," lanjutnya.

Sebelumnya, sindikat jual beli ginjal internasional yang diungkap kepolisian baru-baru ini, rupanya turut mengelabui oknum petugas imigrasi yang direkrutnya.

Baca juga: Dugaan Bali sebagai Pintu Pemberangkatan Sindikat Penjualan Ginjal Internasional

Kepada oknum petugas imigrasi itu, sindikat mengaku, orang-orang warga negara Indonesia yang diberangkatkan ke Kamboja, untuk bekerja sebagai pelaku judi online.

Padahal, orang-orang itu adalah korban yang hendak dijual ginjalnya.

Hal itu diungkapkan bagian dari sindikat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sekaligus ditahan, yakni Hanim.

"Mereka (oknum petugas imigrasi) tahunya kalau kami (korban) diberangkatkan untuk kerja di judi online," ujar Hanim kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Polisi Akan Terbitkan Red Notice terhadap Miss Huang, Buronan Kasus Jual Beli Ginjal Jaringan Internasional

Lebih dari 2 oknum

Hengki Haryadi mengatakan, oknum petugas Imigrasi Bali yang diduga terlibat kasus jual beli ginjal di Kamboja masih diperiksa intensif.

Menurut Hengki, oknum petugas imigrasi yang jadi tersangka berpotensi lebih dari dua orang.

"Saat ini masih pemeriksaan intensif dan sangat dimungkinkan potensi tersangka lebih dari dua orang akan kami tetapkan," kata Hengki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com