JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa seorang pria bernama Sultan Rif'at Alfatih (20).
Mahasiswa Universitas Brawijaya itu tak lagi bisa hidup normal seperti dahulu usai lehernya terjerat kabel fiber optik yang melintang di jalan.
Ayah Sultan, Fatih, mengatakan bahwa peristiwa nahas yang menimpa anaknya terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Baca juga: Terjerat Kabel yang Melintang di Jalan, Leher Mahasiswa Ini Terluka hingga Tak Bisa Bicara
Saat itu, Sultan pulang ke rumah orangtuanya di bilangan Bintaro untuk menghabiskan waktu libur semester.
"Kronologinya pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," beber dia saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Dari rumahnya, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengendarai sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang, kemudian berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba sebuah mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir mobil SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel yang menjuntai diduga salah perhitungan.
Sang sopir diduga tak menyadari kabel fiber optik yang menjuntai tersangkut di bagian atap mobilnya.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih.
Akibat terjepret kabel fiber optik, kata Fatih, Sultan langsung jatuh ke jalanan dan tak sadarkan diri.
Kejadian itu membuat teman-teman Sultan dan sejumlah pengguna jalan raya bergegas untuk menolong korban.
Kemudian, Sultan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Baca juga: Saat Heru Budi Geram Dengan Kabel Optik Melintang di Jalan, Padahal Sudah Makan Korban
"Dokter RS Fatmawati memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya atau kayak jakunnya itu lepas," beber Fatih.
Karena tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan, Sultan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi.
Bahkan dia tidak bisa lagi berbicara selama hampir tujuh bulan ke belakang akibat peristiwa mengerikan yang dialaminya.
Selain itu, Sultan tak lagi menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas. Ia kini harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.
"Pasca-kecelakaan, dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya itu putus dan berantakan. Jadi, dia bernapas melalui tenggorokan yang di bagian bawah," kata Fatih.
Baca juga: Saat Leher Mahasiswa Terjerat Kabel Melintang Saat Berlibur ke Jakarta Bikin Heru Budi Gemas
Penderitaan Sultan belum usai. Ia juga tidak bisa makan dan minum menggunakan mulut layaknya orang normal.
Mau tak mau Sultan harus memakai selang khusus untuk memperoleh asupan nutrisi sehari-hari.
"Makan minumnya sampai sekarang cuma disuntikkan dari selang. Jadi hanya makanan cair saja yang bisa masuk, susu dan air putih biasanya," tutur Fatih.
Akibat kurangnya asupan yang dibutuhkan, berat badan Sultan semakin hari semakin menyusut.
Tubuhnya semakin kurus karena hanya susu dan air putih yang bisa masuk ke tubuhnya.
Baca juga: Kabel Fiber Optik Melintang di Jalan, Heru Budi: Saya Tak Mau Berantakan, Rapikan!
"Saat ini berat badan anak saya cuma 46 kilogram, padahal awal berat badan dia 69 kilogram," ucap Fatih.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Nursita Sari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.