Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Jadi Ojek Perahu di Kali Angke, Sang Ibu: Dia Lulusan SD, Susah Diterima Kerja

Kompas.com - 02/08/2023, 21:47 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat pendidikan yang rendah membuat Ajiz (24) memilih menjadi ojek perahu di kawasan Kali Angke, Jakarta Barat untuk mencari pundi-pundi rupiah.

Menurut sang ibu, Ecih (59), anaknya itu mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar (SD). Sehingga, pekerjaan apa pun dilakukan untuk bertahan hidup di Ibu Kota.

"Biarin kerja di perahu. Lulusannya SD, enggak diterima kerja. Ya habis mau kerja apa, enggak ada yang bawa (kerja)," ujar Ecih ditemui Kompas.com di Kali Angke, Selasa (2/8/2023).

Baca juga: Kisah Ajiz Jadi Ojek Perahu karena Sulit Cari Kerja di Ibu Kota

"Susah kan sekarang kalau enggak ada yang bawa. Berhubung ini sudah enggak ada orang yang mau, jadi dia yang dipanggil sama RT suruh narik (perahu)," lanjut dia.

Ecih menyebut, perahu kayu sepanjang 2,5 meter itu milik ketua RT setempat. Ajiz bertugas mengangkut penumpang menuju seberang kali.

Biasanya, Ajiz bolak-balik mengantarkan penumpang dari mau pun menuju Jalan Pangeran Tubagus Angke menggunakan perahu tersebut.

"Kalau sudah beres, dia tidur, makan, nanti kalau jam 12.00 WIB jemput keponakannya sekolah. Nanti yang narik saya, gantian. Kalau sudah, dia narik lagi jam 13.00 WIB," jelas Ecih.

Menurut Ecih, dahulu warga sekitar kerap menumpangi perahu lain yang juga berada di lokasi tersebut.

Baca juga: Betah Jadi Ojek Perahu di Kali Angke meski Upah Kecil, Ajiz: Pekerjaannya Enggak Susah

Namun, seiring berjalannya waktu, hanya tersisa perahu milik ketua RT yang kini dioperasikan oleh Ajiz.

"Di sini dulu ada dua perahu, sekarang sudah bocor jadi sudah enggak narik lagi. Cuman ini doang satu lumayan dia (Ajiz) narik ini, kan dekat rumah," kata dia.

Rumah yang dihuni Ecih berada tepat di sisi Kali Angke. Rumah semipermanen beratapkan seng itu ditempati lima orang, termasuk Ecih dan Ajiz.

Senang karena pekerjaannya mudah

Sementara itu, Ajiz yang sehari-hari menarik ojek perahu mengaku senang dengan profesinya. Sebab, pekerjaannya itu mudah untuk dilakukan serta tak memerlukan keahlian khusus.

Ajiz hanya perlu menarik tambang yang disangkutkan pada kayu di sisi Kali Angke untuk membawa para penumpang ke seberang.

"Enak, kerja enak bawa penumpang, narik perahu. Enggak usah susah-susah," tutur Ajiz diiringi tawa ringan.

Baca juga: Hendak Selundupkan 34.222 Benih Lobster ke Singapura, Pelaku Dijanjikan Upah Rp 10 Juta

Kendati upah yang diterimanya Rp 2,8 juta per bulan, Ajiz tetap bersyukur dan nyaman melakoni profesinya.

Dalam sehari, Ajiz bisa mengantongi uang hingga Rp 200.000 untuk disetorkan kepada pemilik perahu.

Selama tiga tahun ke belakang, dia mengantarkan warga sekitar menyeberang dari maupun menuju pinggir Kali Angke yang berada di sisi Jalan Tubagus Angke.

Satu penumpang dipatok dengan harga Rp 2.000 sekali menyeberang.

"Saya narik dari pagi sampai malam. Pagi jam 05.00 WIB, nanti jam 19.00 WIB tutup perahu dikunci," ungkap Ajiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com