BEKASI, KOMPAS.com - Penjabat Bupati (Pj) Bekasi Dani Ramdan menyarankan para petani menanam kacang-kacangan dan palawija untuk mencegah gagal panen di musim kemarau dampak El Nino.
Diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) yang dapat memberikan dampak iklim dan cuaca di Indonesia.
Dani mengimbau para petani tidak memaksakan diri menanam padi jika lahan pertaniannya rawan kekeringan.
Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Mentan: Ketersediaan Beras Nasional Cukup hingga Bulan September
"Saya sudah instruksikan ke Dinas Pertanian untuk mensosialisasikan pola tanam. Kalau kira-kira (dampak El Nino) masih panjang, misalnya tanamannya diganti palawija," ujar kata Dani dikutip dari keterangannya, Jumat (4/8/2023).
Selain itu, Dani juga mengimbau petani menampung air hujan untuk mencegah kekeringan lahan.
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Pertanian untuk mensosialisasikan para petani yang mengolah lahan sawah agar menadah air dari hujan dan sumber lainnya, seperti saluran irigasi," imbuh dia.
Kata Dani, kawasan paling rawan kekeringan di Cibarusah. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan stok air bersih.
"Alhamdulillah saluran PDAM sudah masuk ke sana. Meskipun belum masuk ke rumah-rumah warga, tetapi di balai desa, kemudian tempat-tempat publik, seperti masjid itu sudah ada airnya," ucapnya.
Baca juga: Hadapi El Nino, Dinas KPKP DKI Prediksi Stok Pangan di Jakarta Aman
Dani bakal terus memantau harga dan ketersediaan pangan melalui kerja sama dengan daerah penghasil bahan pokok.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi kelangkaan stok akibat dampak El Nino yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September 2023.
"Jika nanti ada kelangkaan, kami sudah bekerja sama dengan beberapa daerah penghasil sehingga komoditas-komoditas yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bekasi nantinya bisa di-drop dari daerah penghasil tersebut," ujar Dani.
Dampak fenomena El Nino menyebabkan daerah pertumbuhan awan bergeser dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik bagian tengah.
Akibatnya, kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.