Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik Bantah SMPN 12 Tangsel Kelebihan Murid sehingga Belajar Lesehan, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 07/08/2023, 20:01 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Deden Deni menepis informasi soal SMP Negeri 12 Tangerang Selatan kelebihan murid baru.

Deden menjelaskan, jumlah murid yang diterima dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2023 sesuai dengan jumlah ruang kelas yang tersedia di SMPN 12 Tangerang Selatan.

Namun, saat ini ada dua ruang kelas yang ditutup karena tidak layak digunakan dan tengah direnovasi. Hal inilah yang menyebabkan SMPN 12 Tangerang Selatan seolah kelebihan murid.

"Ada beberapa kelas yang memang akan direnovasi. Jadi, sambil menyelesaikan (proses renovasi)," jelas Deden saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Bantah Murid Baru SMPN 12 Tangsel Belajar Lesehan, Kadisdik: Itu Saat MPLS

Deden menyebutkan, dua ruang kelas yang ditutup berada di lantai dua. Kondisinya dapat membahayakan keselamatan murid-murid jika tetap digunakan.

Oleh karena itu, Disdik memutuskan untuk menutup sementara dua ruang kelas tersebut dan merenovasinya.

Murid-murid yang seharusnya belajar di dua ruang kelas itu sementara digabung dengan murid kelas lain.

"Jadinya digabung sementara. Kalau sudah selesai, nanti kami urai lagi, setelah renovasi selesai," sebut Deden.

Baca juga: Jam Belajar Dibagi 2 karena SMPN 12 Tangsel Kelebihan Murid, Orangtua: Daripada Duduk di Lantai...

Selain itu, Deden juga menepis kabar tentang siswa kelas 7 yang belajar di lantai.

Deden menuturkan, saat itu para siswa bukan sedang belajar, melainkan tengah mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

"Oh enggak, kalau lesehan itu pas lagi MPLS itu. Jadi, kemarin lesehan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah," tutur dia.

Adapun informasi yang disampaikan oleh Deden ini berbeda dengan pernyataan Humas SMPN 12 Tangerang Selatan Imas Mahdalena.

Imas mengakui, siswa kelas 7 di sekolah tersebut sempat belajar dengan lesehan.

"Duduk di bawah itu (lesehan) di dua minggu kemarin," kata Imas saat ditemui di tempatnya mengajar.

Baca juga: Imbas Kelebihan Murid sampai Harus Belajar Lesehan, Jam Belajar di SMPN 12 Tangsel Kini Dibagi Dua

Meski demikian, proses belajar mengajar dengan lesehan kini tak lagi dilakukan. Pihak sekolah akhirnya membagi jam belajar menjadi dua sesi, yakni sesi pagi-siang dan siang-sore.

Hal tersebut dilakukan agar para murid bisa belajar dengan kondusif, meski kenyataannya masih belum layak karena satu ruangan kelas 7 masih diisi hampir 50 orang siswa.

"Baru hari ini dimulai. Karena minggu-minggu kemarin itu, kami masih cari solusi, win-win solution-nya, bisa enggak masuk pagi semua, tapi ternyata enggak bisa, ya sudah (dibagi menjadi dua)," ucap Imas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Akan Periksa Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Polisi Akan Periksa Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Megapolitan
7 Tempat Makan dengan Playground di Tangerang Selatan

7 Tempat Makan dengan Playground di Tangerang Selatan

Megapolitan
Polisi Buru Pemilik Akun Facebook Icha Shakila, Polda Metro: Ini Sudah Meresahkan

Polisi Buru Pemilik Akun Facebook Icha Shakila, Polda Metro: Ini Sudah Meresahkan

Megapolitan
Akun FB Icha Shakila Juga Minta Ibu di Bekasi Bikin Video Asusila dengan Kakek-kakek

Akun FB Icha Shakila Juga Minta Ibu di Bekasi Bikin Video Asusila dengan Kakek-kakek

Megapolitan
Pembunuh Bocah dalam Lubang Galian Air di Bekasi Terindikasi Pedofil

Pembunuh Bocah dalam Lubang Galian Air di Bekasi Terindikasi Pedofil

Megapolitan
Petugas Sekuriti Tewas Tertimpa Pagar Sekolah di Tangsel

Petugas Sekuriti Tewas Tertimpa Pagar Sekolah di Tangsel

Megapolitan
BEM UI: Polisi Akui Sempat Ada Satu Nama Terduga Pelaku Kasus Kematian Akseyna

BEM UI: Polisi Akui Sempat Ada Satu Nama Terduga Pelaku Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandung, Mulanya Pelaku Tergiur Uang dari FB Icha Shakila

Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandung, Mulanya Pelaku Tergiur Uang dari FB Icha Shakila

Megapolitan
Audiensi Polisi dengan UI dan Keluarga Akseyna Digelar atas Permohonan BEM

Audiensi Polisi dengan UI dan Keluarga Akseyna Digelar atas Permohonan BEM

Megapolitan
Jadi Tersangka, Pembunuh Pelajar di Kemang Terancam Hukuman Mati

Jadi Tersangka, Pembunuh Pelajar di Kemang Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Wajah Imam Budi Hartono dan Supian Suri Mulai Mejeng di Jalanan Depok Jelang Pilkada

Wajah Imam Budi Hartono dan Supian Suri Mulai Mejeng di Jalanan Depok Jelang Pilkada

Megapolitan
Motif Terungkap, Pelaku Bunuh Bocah Dalam Galian Air di Bekasi untuk Tutupi Pencabulan

Motif Terungkap, Pelaku Bunuh Bocah Dalam Galian Air di Bekasi untuk Tutupi Pencabulan

Megapolitan
Mustahil Jadi Menteri, Anies Diyakini Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta 2024

Mustahil Jadi Menteri, Anies Diyakini Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Spanduk Dukungan Bentuk Sinyal Kuat Anies Maju Pilkada, Pakar: Karena Enggak Mungkin Dia Jadi Menteri

Spanduk Dukungan Bentuk Sinyal Kuat Anies Maju Pilkada, Pakar: Karena Enggak Mungkin Dia Jadi Menteri

Megapolitan
Banyak Keluhan, Anggota DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Cairkan Dana KJP

Banyak Keluhan, Anggota DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Cairkan Dana KJP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com