Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Instan Revolusi Ujian SIM C, Tingkat Kelulusan Capai 90 Persen dan Minim Pungli

Kompas.com - 08/08/2023, 23:48 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurikulum ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) golongan C terbaru diterapkan secara serentak di semua Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polda seluruh Indonesia, Senin (7/9/2023).

Kini, proses ujian sudah dipermudah melalui beberapa tahapan simplifikasi, di mana pola angka 8 dan zig-zag dihapus dan diganti dengan pola berbentuk S.

Hal ini merupakan jawaban dari Korlantas Polri dari masyarakat yang mengeluhkan sulitnya ujian praktik SIM C lama.

Ujian praktik untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) kendaraan roda dua atau C dengan lintasan baru berbentuk huruf S dinilai akan lebih memudahkan masyarakat.

Baca juga: Ujian SIM C yang Baru, Jalur Angka 8 Berubah Menjadi Jalur Huruf S, Pemohon Boleh Belajar Dulu

Kasubnit 2 Regident Sat Lantas Polres Metro Bekasi Iptu Devi Sumardiono mengatakan, perubahan lintasan dari angka 8 menjadi huruf S itu meningkatkan kelulusan dalam ujian pembuatan SIM.

"Persentase kelulusan sekitar 90 persen. Bagi untuk yang lansia umur 40 dan 50 saya rasa langsung bisa mengikuti tes dengan mudah," ujar Devi saat ditemui di Polres Metro Bekasi, Senin.

Devi mengatakan, kecil kemungkinan masyarakat gagal dalam ujian praktik untuk mendapatkan SIM C.

Selain karena trek perlintasan yang sudah diubah menjadi lebih mudah, masyarakat juga dapat berlatih sebelum ujian praktik. Pelatihan itu pun tidak dipungut biaya.

Baca juga: Polres Metro Depok Sudah Pakai Sirkuit Baru buat Ujian SIM C

"Di sini kami punya inovasi pelayanan, yakni setiap hari Minggu mengadakan latihan ujian praktek jam 09.00 sampai 12.00 siang," ucap Devi.

Bagi masyarakat yang gagal masih tetap mendapatkan kesempatan dua kali uji praktik, yang bakal diselenggarakan pekan berikutnya.

"Untuk sementara bagi warga ya memudahkan. Antusias masyarakat sudah sangat membantu. Kalau gagal, bisa kembali satu minggu setelahnya," kata Devi.

Adapun untuk pendaftaran pembuatan SIM C, dimulai dari pendaftaran daring melalui aplikasi digital Korlantas Polri, kemudian melengkapi surat lolos kesehatan maupun psikologi.

Baca juga: Cucun Apresiasi Kebijakan Kapolri Ubah Sirkuit Ujian Praktik SIM C

"Selanjutnya ke loket pendaftaran, didaftar ulang, diverifikasi, diambil foto dan sidik jari, setelah itu mengikuti ujian teori tertulis, kalau dinyatakan lulus baru mengikuti ujian praktek," tuturnya.

Pembayaran nontunai

Adapun terkait biaya SIM masih sama sesuai dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Biaya pembuatan SIM A Rp 120.000, SIM C Rp 100.000. Sementara untuk perpanjangan SIM A Rp 80.000 dan SIM C Rp 75.000.

Kendati demikian, ada perubahan metode pembayaran dalam pembuatan SIM, yang kini tidak bisa dilakukan secara tunai.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, pembayaran SIM di setiap Satpas, kini harus melalui transfer bank.

Baca juga: Lintasan Ujian Praktik SIM C Dibuat Lebih Mudah, Warga: Takutnya pada Menggampangkan

Firman menambahkan, apabila terjadi pembayaran secara tunai, bisa dipastikan hal tersebut akan masuk ke kantong pribadi petugas bukan masuk ke kantong kas negara.

“Jangan anggota saya di iming-imingi dengan memberikan sesuatu untuk lulus, kasihan nanti mentalnya rusak kalau diiming-imingi. Kalaupun ada berarti uangnya petugas pribadi,” kata Firman

Maka dari itu, Firman meminta masyarakat untuk tidak tergiur dengan upaya-upaya percaloan di lingkungan pembuatan SIM.

Pasalnya, semua hal dalam pembuatan SIM mudah untuk dipelajari. “Jangan ada yang mau lulus dengan membayar tapi mau lulus perbanyaklah latihan baik teori maupun praktek ya,” ucap Firman.

(Penulis: Firda Janati, Aprida Mega Nanda | Editor: Ihsanuddin, Agung Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com