JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI menertibkan kabel udara yang semrawut di persimpangan Jalan Yusuf Adiwinata dan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat.
Pantauan Kompas.com, Rabu (9/8/2023), penertiban dimulai pukul 11.30 WIB. Di lokasi, ada dua mobil skywalker.
Dua petugas di salah satu mobil memulai operasi dengan menggunting kabel di perempatan lampu merah menuju Jalan Yusuf Adiwinata.
Sementara itu, sejumlah petugas Bina Marga berseragam kuning-hitam turut membantu mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Gunting Kabel Semrawut di Menteng
Saat operasi penertiban berlangsung, jurnalis video Kompas.com Yohana Indah berkesempatan mencoba naik manlift atau truk angkut milik Dinas Bina Marga DKI.
Setelah diberikan alat pelindung berupa helm dan sarung tangan, Yohana bergegas menuju mobil dan masuk ke kotak tempat berpijak yang bisa diangkat tinggi oleh truk itu.
Kepala Sub Kelompok Pemeliharaan Bidang Sarana dan Prasarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Ahmad Sapii dan seorang petugas Bina Marga lain turut mendampingi Yohana saat masuk ke kotak manlift yang berkapasitas tiga orang itu.
“Di dalam itu kayak sempit, tapi sebenarnya masih leluasa untuk bergerak,” ujar Yohana.
“Enggak berasa banget guncangan waktu naik, tapi waktu alatnya berhenti berasa,” lanjut dia.
Saat Ahmad memotong kabel di kawasan depan Plataran Menteng itu, Yohana semringah. Dia tampak santai merekam video pengalamannya saat menemani petugas memotong kabel fiber optik.
Baca juga: Ada Penertiban Kabel Udara, Arus Lalu Lintas Perempatan HOS Tjokroaminoto Menteng Tersendat
Menurut pengamatan dia, kabel fiber optik bertekstur keras dan kaku saat digunting. Itulah sebabnya petugas harus memotong kabel itu satu persatu, tidak bisa beberapa sekaligus.
“Jadi potong pakai tang gede itu untuk dua kabel, ternyata tangnya enggak kuat. Jadi dipotong satu-satu,” tutur Yohana.
Ia pun jadi tahu alasan mengapa orang yang naik ke atas manlift harus mengenakan topi dan sarung tangan.
“Harus pakai topi, tadi kepalaku terbentur!” seru dia sembari terbahak.
“Pakai sarung tangan karena kan kabelnya kotor. Alat manlift-nya juga berdebu gitu, kayak debu hitam yang enggak disapu,” lanjut Yohana.
Setelah turun, Yohana bersorak senang karena diperbolehkan naik manlift. Dia sedikit kehabisan kata-kata, karena euforia yang didapatkannya saat di atas.
“Kalau takut ketinggian, jangan naik, deh!” seru dia.
Baca juga: Potong Kabel-kabel Fiber Optik di Menteng, Dinas Bina Marga Kumpulkan 2,1 Kilogram
Ahmad menjelaskan, pemutusan kabel dilakukan dalam rangka relokasi kabel utilitas di udara menjadi kabel bawah tanah.
“Relokasi kabel utilitas di udara menjadi kabel bawah tanah yang terdampak pembangunan trotoar oleh Pemkot Jakpus,” papar Ahmad kepada wartawan.
Selain Dinas Bina Marga, turut hadir beberapa pihak Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, pemilik kabel fiber optik, Asosiasi Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), dan pemilik kepentingan (stakeholder).
Dalam operasi pemutusan itu, Dinas Bina Marga memotong 52 kabel.
“26 tambah 26 kabel, ya (di Jalan Yusuf Adiwinata dan Gereja Theresia). Ada 19 operator. Jumlah kabel yang kami potong ada 2,1 kilogram,” lanjut dia.
Sementara itu, hingga saat ini jumlah kabel yang telah dipotong di DKI Jakarta mencapai 100 kilogram.
“Total sudah banyak. Untuk DKI 100 kilogram ada,” tutur Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.