JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana UKP Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dr Farhannuddin berujar, jumlah pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada Juli 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
"Untuk kenaikan ISPA di bulan Juli 2023 kurang lebih sekitar 10 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2023," ujar Farhannuddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Pasien ISPA Terbanyak di Puskesmas Se-Kecamatan Pasar Minggu Didominasi Usia Produktif
Ia menuturkan, peningkatan jumlah pasien terlihat dari banyaknya obat yang diresepkan di Puskesmas Duren Sawit. Obat-obat tersebut biasa digunakan oleh pasien ISPA.
"Kami lihat juga penggunaan obat-obat untuk symtomps. Obat symptoms itu kan obat keluhan gitu. Ya, obat-obat keluhan yakni obat batuk, itu penggunaannya sudah meningkat," kata Farhan.
"Nah, ini juga linear dengan penetapan diagnosis ISPA-nya. Kalau kami lihat, penggunaan antibiotik dengan obat batuk itu sebanding dengan diagnosis ISPA," jelas dia.
Baca juga: Belum Ada Peningkatan Kasus ISPA di Jakbar meski Kualitas Udara Jakarta Buruk
Adapun kualitas udara buruk di Jakarta belakangan ini menjadi sorotan. Pada Senin pagi, DKI Jakarta menempati nomor empat kualitas udara terburuk di dunia.
Dikutip dari laman IQAir, kualitas udara di Ibu Kota masuk golongan tidak sehat pada Senin pagi. Nilai indeks kualitas udara Ibu Kota tercatat di angka 153 AQI US dengan ukuran polutan utama PM 2.5.
Sementara itu, pada Senin sore, Jakarta menempati urutan ketujuh sebagai kota paling berpolusi di dunia. Nilai indeks kualitas udara Ibu Kota di angka 105, yakni tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.