Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan HUT RI, Napi Lapas Salemba Lomba Panjat Pinang

Kompas.com - 17/08/2023, 12:21 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, turut merayakan HUT RI ke-78 dengan mengikuti lomba panjat pinang.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (17/8/2023), para napi dibagi menjadi beberapa kelompok.

Masing-masing mereka berupaya untuk mengambil hadiah di puncak tiang.

Namun, tak mudah bagi mereka untuk berhasil. Sebab, seorang petugas menyiram para napi yang sedang memanjat dengan air.

Baca juga: Kemeriahan Lomba HUT Ke-78 RI di Cipinang Melayu, Balap Karung Pakai Helm Ojol

Beberapa kali, ada kelompok yang nyaris berhasil ke puncak. Kendati demikian, tak lama kemudian mereka kembali merosot ke bawah.

Para napi lain yang menonton di sekeliling lapangan ikut bersorak, merasa gemas dengan pertandingan itu.

Kalapas Kelas IIA Salemba Yosafat Rizanto mengatakan, perlombaan ini digelar setelah tiga tahun masa pandemi tak ada kegiatan di lapas saat hari kemerdekaan.

"Kami ajak perlombaan semarak 17-an yang sifat olahraganya tradisional," kata Yosafat saat diwawancarai di Lapas Kelas IIA Salemba.

"Salah satunya panjat pinang dan gebuk bantal yang kami unggulkan. Supaya mereka ikut memeriahkan lomba ini," sambung dia.

Baca juga: Kalah Lomba Gebuk Bantal Lawan Ketua RT, Anies Baswedan Tercebur ke Waduk Lebak Bulus

Sebelumnya, petugas lapas berdiskusi dengan perwakilan masing-masing lantai terkait gelaran lomba ini.

Masing-masing lantai memiliki sejumlah tim yang terdiri dari sekitar 6-10 orang.

Sebagai hadiah, para warga binaan akan mendapatkan barang-barang keperluan sehari-hari.

"Contohnya sabun mandi, sabun cuci, minuman, mi instan, dan voucher belanja di koperasi. Bentuknya voucher, bukan uang," tutur Yosafat.

Selain panjat pinang dan gebuk bantal, warga binaan juga berpartisipasi dalam lomba lain, yakni makan kerupuk, tarik tambang, dan balap karung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com