Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Benda Mirip Bom di Bekasi, Polisi Cari Pemilik Lewat Sidik Jari

Kompas.com - 22/08/2023, 20:46 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan benda mencurigakan mirip bom yang sempat menghebohkan warga Wisma Asri, Kota Bekasi, Senin (21/8/2023).

Kapolres Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani mengatakan, polisi belum mengetahui pemilik benda mencurigakan yang ternyata merupakan alat penghambat daya tersebut.

"Belum (diketahui pemilik). (Barangnya) sudah (diamankan), setelah selesai (evakuasi), langsung dibawa Brimob Polda," tutur Dani saat dikonfimasi, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Pastikan Benda Mencurigakan di Bekasi Bukan Bom, Polisi: Itu Alat Penghambat Daya

Polisi bakal menyelidiki dengan mengecek sidik jari guna mencari pemilik benda tersebut.

Selain itu, polisi juga bakal memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan, termasuk orang yang pertama kali menemukan barang tersebut.

"Ya kalau dari kepolisian pengecekan sidik jari yang ditemukan di barang tersebut, memeriksa saksi-saksi yang menemukan pertama yang tau (peristiwa itu)," ucap Dani.

Sebelumnya diberitakan, polisi memastikan barang mencurigakan yang menghebohkan warga itu bukan bom, melainkan alat penghambat daya.

Benda yang di depan toko itu terdapat sebuah pipa yang dimodifikasi dengan tujuan untuk menghemat daya.

Baca juga: Polisi Pastikan Benda Mencurigakan di Wisma Asri Bekasi Bukan Bom

"Jadi di penghambat daya itu ada seperti bahan yang memang untuk menghambat yaitu semen, kemudian ada pipanya, di dalam plastik hitam," kata Dani.

Adapun benda mencurigakan itu sempat membuat heboh penghuni Wisma Asri. Terlebih lagi informasin itu telah menyebar melalui media sosial

Dalam video rekaman yang diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta, terlihat banyak warga yang menyaksikan petugas kepolisian mengamankan kawasan tersebut.

Polisi juga memasang garis kuning saat proses evaluasi agar warga tidak mendekat ke arah barang yang mencurigakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com