Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kelima, Satu ABK yang Tenggelam di Kepulauan Seribu Masih Belum Ditemukan

Kompas.com - 23/08/2023, 13:26 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari kelima, Tim SAR gabungan masih berupaya mencari anak buah kapal (ABK) KM Dewi Noor 1, yang tenggelam di perairan Kepulauan Seribu.

Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan, pencarian korban bakal berlangsung hingga tujuh hari setelah insiden tenggelamnya kapal.

"Korban masih satu orang yang kami cari, di mana sebelumnya dua orang sudah berhasil kami evakuasi," ujar Fazzli saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Di hari kelima pencarian ini, SAR bekerja sama dengan kepolisian, TNI AL, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Kata Fazzli, upaya mencari korban dilakukan di sektor 1 dan 2 kawasan perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Identitas 2 Korban Tewas karena Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu Belum Diketahui

"Masing-masing area pencarian itu luasnya 226 nautical mile. Dengan area coverage-nya yang meliputi Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Laki, dan Pulau Bokor," jelas Fazzli.

Di sektor 2, lanjut dia, tim menyisir perairan di sekitar Pulau Damar, Pulau Bidadari, dan Pulau Air. Selain itu, pihaknya juga mendeteksi keberadaan korban dengan alat sonar.

"Kemudian untuk cuaca pada pagi ini juga baik untuk kami melakukan pencarian," ungkap dia.

Sementara ini, Fazzli menyampaikan bahwa identitas korban hilang masih belum diketahui. Begitu pula dua korban lain yang sebelumnya ditemukan tewas. Sebab, pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan korban dari RS Polri Kramatjati.

"Paling siang ini baru bisa kami konfirmasi untuk identitasnya," tutur Fazzli.

Baca juga: Tim SAR Masih Cari Satu Penumpang Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu

Diberitakan sebelumnya, tim SAR menemukan dua korban yang hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Dewi Noor 1 di perairan Kepulauan Seribu, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

Kedua korban itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di hari ketiga pencarian, Senin (21/8/2023). Korban ditemukan mengapung di sekitar perairan Pulau Bokor dan Pulau Pari. Korban pertama ditemukan sekitar pukul 09.56 WIB kurang lebih pada radius 2,1 nautical mile (NM) dari lokasi tenggelamnya kapal.

"Kemudian, korban kedua ditemukan sekitar pukul 10.02 WIB pada radius 6,6 NM dari lokasi kejadian," ucap Fazzli saat dikonfirmasi, Senin.

Fazzli mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan identitas dua korban yang ditemukan itu. Sebab, kedua jasad korban langsung dievakuasi ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk keperluan visum.

Baca juga: 2 Korban Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu Ditemukan Meninggal, 1 Orang Masih Hilang

Sebagai informasi, kecelakaan bermula ketika kapal yang mengangkut 15 orang penumpang ABK itu berangkat dari Pantai Mutiara menuju pulau Sepa. Namun, kapal bermuatan material bangunan tersebut mengalami kecelakaan sehingga tenggelam sesaat melintas di perairan Pulau Pari dan Pulau Untung Jawa sekitar pukul 04.40 WIB.

Dalam peristiwa ini, seorang penumpang bernama Aan (47) meninggal dunia. Jumlah korban tewas kini bertambah menjadi tiga orang.

Data korban KM Dewi Noor 1 yang selamat, yakni Parman, Darto, Wahyudi, Satori, Riyanto, Tajudin, Wahyu, Jaka Nugraha, Zaenal, Suryana dan Jayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com