Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kepingan yang Hilang dalam Kronologi Oknum TNI Culik dan Bunuh Warga Aceh

Kompas.com - 30/08/2023, 05:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Latar belakang tiga oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menculik dan menyiksa warga Aceh bernama Imam Masykur (25) masih teka-teki.

Adapun terduga pelaku adalah Prajurit Kepala (Praka) RM, Praka J, dan Praka HS. Mereka adalah perantau dari daerah yang sama dengan korban.

Meskipun memiliki kesamaan latar belakang itu, alasan pelaku mengincar Imam yang juga berasal dari komunitas yang sama menjadi tanda tanya.

Baca juga: Fakta Baru 3 Oknum TNI Aniaya Warga hingga Tewas, Kakak Ipar Satu Pelaku Ikut Terlibat

Masih ada kepingan yang hilang dalam kronologi penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI ini. Terlebih lagi, pelaku dan korban disebut tak saling kenal dan ada korban lain yang dilepas.

Tak saling kenal

Menurut Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, meskipun pelaku dan korban berasal dari komunitas yang sama, keduanya tak saling kenal.

Ketiga pelaku menyasar Imam yang merupakan penjual di toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang juga berasal dari Aceh.

"Tidak saling kenal, tapi korban ini adalah komunitas orang-orang di tempat itu, apa kegiatannya mereka tahu sehingga mereka melakukan pidana itu (penculikan dan pemerasan)," tutur Irsyad, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Terlibat Pembunuhan Warga oleh Oknum TNI, Kakak Ipar Satu Pelaku Ditangkap Polda Metro

Pelaku diduga hendak memeras Imam yang bekerja sebagai penjual obat ilegal itu. Namun, pemerasan dilakukan melalui penyiksaan hingga akhirnya Imam meninggal.

Satu korban lain dilepaskan

Di sisi lain, Irsyad mengungkapkan, ada korban selain Imam Masykur yang diculik oleh tiga oknum prajurit TNI. Akan tetapi, korban lain itu dilepaskan oleh pelaku.

"Ada satu korban juga yang diculik. Sebenarnya yang diculik itu dua orang, tapi yang satu dilepas. Dilepas di sekitar Tol Cikeas," ungkap Irsyad.

Irsyad menjelaskan, saat itu satu korban dilepaskan karena sudah dalam kondisi sesak napas. Kini korban yang selamat itu sudah diperiksa sebagai saksi.

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Beri Kuasa ke Hotman Paris

Pemeriksaan itu dilakukan untuk mendalami dan mengumpulkan alat bukti terkait dugaan penculikan dan penganiayaan yang dilakukan tiga oknum prajurit tamtama tersebut.

"Saksi yang diperiksa itu total delapan orang," jelas Irsyad.

Motif belum bisa diungkap

Kasus ini semakin memunculkan tanda tanya lantaran Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari belum mau mengungkap motif pembunuhan warga sipil itu secara lengkap.

Hamim beralasan motif secara lengkap belum bisa diungkap karena masih dalam proses penyelidikan Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya dan dikhawatirkan berbias.

Baca juga: 3 Oknum TNI Culik dan Siksa Imam, Danpomdam Jaya Sebut Pelaku Juga Asal Aceh

Halaman:


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com