Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Rekayasa Lalin KTT ASEAN, Pengendara Motor Pun Ikut Terjebak Macet 1 Jam

Kompas.com - 06/09/2023, 12:38 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor bernama Widi (26) menceritakan pengalamannya terjebak macet selama satu jam, imbas rekayasa lalu lintas untuk kepentingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Widi setiap harinya berangkat dari Depok menuju kantornya di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).

Widi setiap harinya berangkat ke kantor sekitar pukul 06.00 WIB. Biasanya, ia hanya butuh satu setengah jam menuju kantor.

Baca juga: Jalur MT Haryono hingga Kapten Tendean Macet Imbas Penutupan Jalan KTT ASEAN

Namun, hari ini perjalanan Widi mulai tersendat saat melewati Jalan Mampang Prapatan, sekitar pukul 07.30 WIB.

"Mulai macet banget itu dari Mampang ke Gunawarman. Makan waktu satu jam lebih," ujar Widi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Buntutnya, Widi butuh waktu dua kali lipat menuju kantornya.

"Kalau total dari Depok sih aku jalan jam 06.00 WIB pagi. Hari ini sampai ke kantor jam 09.00 WIB," ujar dia.

Baca juga: 3 Jam Terjebak Macet di Tol Dalam Kota, Pekerja Terlambat ke Kantor

"Harusnya 07.30 WIB sudah sampai," tambah Widi.

Enggan terlalu lama terjebak kemacetan, Widi akhirnya melaju ke arah Jalan Kapten Tendean menuju ke Jalan Walter Mongonsidi, lanjut ke Jalan Gunawarman.

Dan masuk ke kawasan SCBD melalui pintu belakang.

"Jadi masuk ke SCBD lewat pintu belakang," papar dia.

Widi menyayangkan penutupan jalan ini mulai dilakukan di jalur protokol.

Seharusnya, petugas kepolisian menutup jalan dengan radius lebih jauh agar masyarakat bisa mencari jalur lain.

Baca juga: Jalan Tendean Macet Parah Imbas Penutupan Jalan di Rasuna Said dan Gatot Soebroto

"Menurut saya seharusnya petugas tutup yang dari Jalan Mampang soalnya di Jalan Gatot Soebroto dan HR Rasuna Said kan ditutup," kata Widi.

"Jadi dibelokkan ke jalan lain (untuk cari alternatif lain). Jadi enggak kejebak di situ (jalur protokol)," tambah ia.

Sebelumnya, Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas di tiga jalur pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta besok, Rabu (6/9/2023).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, tiga jalan yang diterapkan rekayasa yakni Jalan Gatot Soebroto (Senayan), Jalan Sudirman-Thamrin (Bundaran HI), dan Jalan Rasuna Said (Kuningan).

"Kami terapkan di tiga sektor, sektor Senayan, sektor Bundaran HI, dan sektor dari pada Kuningan Jalan Rasuna Said," ujar Latif di Hotel Sultan, Selasa (5/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com