Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tendean Macet Parah Imbas Penutupan Jalan di Rasuna Said dan Gatot Soebroto

Kompas.com - 06/09/2023, 10:35 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas yang diterapkan di Jalan Gatot Soebroto dan Jalan HR Rasuna Said, saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN mengakibatkan macet di sejumlah kawasan.

Salah satu yang terdampak yakni Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, volume kendaraan di jalan ini masih mengalami penumpukan sekitar pukul 09.45 WIB.

Baca juga: Sudah Naik Transjakarta, Karyawan Swasta Ini Tetap Terjebak Macet Imbas Penutupan Jalan KTT ASEAN

Jalan Tendean merupakan jalan alternatif imbas ditutupnya Jalan Gatot Soebroto maupun Jalan HR Rasuna Said.

Masyarakat yang ingin menuju ke daerah Senayan ataupun Slipi terpaksa dialihkan ke Jalan Kapten Tendean.

Sementara itu, kendaraan dari Tendean yang ingin menuju ke arah Jalan HR Rasuna Said, diputar balikan kembali menuju Jalan ini.

Akibatnya, volume kendaraan di jalan ini yang mengarah ke Gatot Soebroto dan Rasuna Said meningkat.

Namun, arus lalu lintas sebaliknya dari arah Pancoran menuju Jalan Kapten Tendean terlihat ramai lancar.

Baca juga: Ada Rekayasa Lalu Lintas KTT ASEAN, Mampang Macet Parah

Salah satu pengendara ojek online (ojol), Yanto (43) menunggu kemacetan terurai di trotoar jalan.

Ia mengatakan, Jalan Kapten Tendean sudah ramai sedari pagi tadi.

"Sudah lebih dari 1 jam saya menunggu macet di sini," ujar Yanto saat ditemui di lokasi, Rabu (6/9/2023).

Selain Yanto, Arif (51) yang juga pengendara ojek online berkata bahwa ia tak bisa melewati Jalur Sudirman-Thamrin pagi tadi.

"Mau lewat sana ke arah Bundaran HI enggak bisa," terang dia.

"Akhirnya semua harus lewat sini (Jalan Tendean)," tambah dia.

Baca juga: Hari Kedua KTT-43 ASEAN, Ini Rangkaian Pertemuan yang Akan Dipimpin Jokowi

Sebagai informasi, Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas di tiga jalur pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta besok, Rabu (6/9/2023).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, tiga jalan yang diterapkan rekayasa yakni Jalan Gatot Soebroto (Senayan), Jalan Sudirman-Thamrin (Bundaran HI), dan Jalan Rasuna Said (Kuningan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com